Sabtu, 12 April 2014

PERBEDAAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA-NEGARA MAJU




PERBEDAAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA-NEGARA MAJU 

OLEH :

ALUDIN AL AYUBI, S.Pi

 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan ada yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi tersebut menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kondisi sosial ekonominya (Todaro dan Michael 2000).
Salah satu masalah sangat penting yang dihadapi negara-negara berkembang dewasa ini adalah pertumbuhan dan konsentrasi penduduk di kota-kota besar yang pesat. Pada tahun 1950 jumlah penduduk perkotaan di 34 negara sedang berkembang baru 275 juta (atau 38%) dari 724 juta total penduduk perkotaan di seluruh dunia. Pada tahun 2001 penduduk perkotaan di seluruh dunia meningkat menjadi 3 miliar jiwa, dan di negara sedang berkembang dua per tiga di antaranya tinggal di kota-kota metropolitan. Bahkan diperkirakan jumlah penduduk perkotaan di negara-negara yang sedang berkembang akan meningkat menjadi 4,1 miliar atau 80% dari seluruh penduduk perkotaan di dunia. Hal ini selain disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami (natural growth) yang pesat juga karena terjadi urbanisasi (migration growth). Pada saat yang sama keadaan ini tidak diikuti dengan kecepatan pertumbuhan industrialisasi yang sebanding .( Bintarto, 1989).
Berbeda dengan negara yang sudah maju di mana urbanisasi terjadi sebagai akibat dari pergeseran struktur mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian di pedesaan ke sektor jasa di kota melalui sektor industri manufaktur. Urbanisasi di negara-negara berkembang terjadi karena tekanan perubahan yang dahsyat yang terjadi di pedesaan dan mendorong pergeseran akupansi dari sektor pertanian langsung menuju kesektor jasa di daerah perkotaan tanpa melalui fase perkembangan industri manufaktur (Bryson, 1999).
Sebagai akibat di negara berkembang kecepatan urbanisasi lebih tinggi dibanding ekspansi industri manufaktur. Selain itu karakteristik penduduk desa yang datang ke kota adalah tingkat pendidikan, keterampilan serta kemampuan sosioekonominya terbatas, sehingga urbanisasi yang terjadi mempengaruhi perkembangan kondisi kota yang cenderung mengalami penurunan kualitas hidup. Dengan demikian maka dengan menulis makalah mengenai perbedaan Negara Maju dan Negara Berkembang dianggap penting untuk mencapai kesetimbangan tersebut.

1.2     Rumusan Masalah
Globalisasi ekonomi yang memberikan peluang untuk pasar bebas telah memperluas jangkauan kegiatan ekonomi tidak saja antar daerah dalam satu negara saja, melainkan juga antar negara. Globalisasi tidak hanya memperluas jejaring arus barang, jasa, modal tetapi juga arus tenaga kerja yang kemudian mendorong urbanisasi menjadi mega urbanisasi. Di kota-kota besar di dunia mega urbanisasi, meliputi perpindahan penduduk baik dari desa ke kota, dari pinggiran kota ke kota lain, dari desa suatu pulau ke kota di pulau lain dan bahkan dari suatu desa suatu negara ke kota di negara lain. Mega urbanisasi tidak saja berupa tenaga kerja yang pindah kerja dari negara berkembang ke negara maju (sebagai tenaga kasar) saja, melainkan juga terjadi perpindahan tenaga kerja dari negara maju ke negara berkembang (sebagai tenaga ahli/teknisi atau sebagai konsultan).
Pada umumnya negara berkembang, karena faktor sosial, ekonomi dan politik sulit mengendalikan meningkatnya arus urbanisasi. Sementara itu, penduduk pendatang yang sebagian besar adalah golongan serba terbatas dalam kemampuan ekonomi, keterampilan dan pendidikannya, memaksakan diri untuk tinggal di kota dengan kondisi apa adanya.
Berdasarkan uraian permasalah diatas maka pertanyaan yang muncul sebagai rumusan masalah dalam makalah ini adalah faktor-faktor apakah yang memicu terjadinya perbedaan keadaan ekonomi dan perkembangan penduduk antara Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju di muka bumi ini?

1.3     Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat menambah wawasan serta pengetahuan mahasiswa mengenai faktor-faktor yang memicu perbedaan antara Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju di muka bumi ini.  Sedangkan manfaat dari makalah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami factor-faktor penyebab perbedaan antara Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju di muka bumi ini


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang
Negara maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/ berhasil dalam berbagai bidang. Corak dari negara-negara ini adalah negara dengan corak ekonomi pasar. Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik maka negara tersebut dapat disebut negara maju. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara modern. Di dalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya (Susilawati, 2002).
2.2        Parameter Negara Maju dan Negara Berkembang
Pengelompokkan negara-negara di dunia atas dua kelompok yaitu negara maju dan Negara berkembang, didasarkan atas beberapa kriteria. Salah seorang tokoh yang mengemukakan kriteria di dalam pengelompokkan negara-negara di dunia saat ini adalah De Blij dalam Meredith dan Robyn. 2010. Beliau mengatakan bahwa, terdapat tujuh parameter sebagai patokan umum di dalam mengelompokkan negara-negara sebagai negara maju atau berkembang. Ketujuh indikator tersebut adalah:
1.      Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP)
GNP sebagai patokan yaitu dengan cara membagi antara jumlah keseluruhan pendatan negara pertahun dengan jumlah seluruh penduduk negara tersebut. Apabila hasil baginya lebih dari 10.000 dolar Amerika Serikat (U.S $ 10.000), maka Negara tersebut dapat dikelompokkan sebagai negara maju. Sedangkan apabila kurang dari 80 dolar Amerika Serikat (U.S $ 80), maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
2.      Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja.
Jika prosentase angkata kerja pada sektor yang memproduksi bahan makanan pokok lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara sedang berkembang. Sedangkan apabila prosentase angkata kerja pada sektor jasa lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara maju.
3.      Produktifitas per-tenaga kerja.
Prouktivitas tenaga perkerja ditentukan dengan cara keseluruhan produksi selama satu tahun dibagi dengan jumlah seluruh angkatan kerja. Apabila produktivitas perangkatan kerja tinggi maka tergolong negara maju, demikian sebaliknya.
4.      Pengunaan energi per-orang.
Jika tingkat penggunaan tenaga listrik dan bentuk energi lainnya nya tinggi, maka tingkat perkembangan nasionalnya tinggi (negara maju). Namun demikian, indikator ini tidak bersifat mutlak karena bergantung pada kondisi iklim negara yang bersangkutan.
5.      Fasilitas transportasi dan komunikasi
Parameter ini ditentukan dengan cara mengetahui indeks perkapita dari pengukuran jalan kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebaginya. Jika indeksnya makin tinggi, maka makin tinggi pula tingkat perkembangan nasional negara tersebut.
6.      Pengunaan metal yang telah diolah.
Hal ini ditentukan oleh jumlah bahan-bahan metal seperti : besi, baja, tembaga, alumunium dan logam lainnya yang digunakan penduduk selama setahun tertentu. Semakin banyak jumlah yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional Negara tersebut.
7.      Penduduk melek huruf, tingkat penggunaan kalori perorang, prosentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun jumlah tabungan perkapita.



2.3        Ciri-Ciri Negara Maju dan Negara Berkembang
Menurut Daldjoeni (1982) mengatakan bahwa cirri-ciri Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang adalah sebagai berikut :
a.      Negara Maju
Negara-negara maju di dunia umumnya menempati Benua Amerika (Utara), Australia, dan Eropa (Barat). Di era globalisasi ini, negara-negara maju selalu menjaga stabilitas politiknya serta aspek perluasan pasar dalam hal produk-produk industrinya. Di Negara maju selain tetap berusaha meningkatkan dominasi ekonominya juga tetap meratakan kesenjangan taraf hidup bagi warganya. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§  Pendapatan per kapita penduduk tinggi.
§  Keadaan kuantitas dan kulitas makanan baik
§  Tingkat pendidikan yang baik
§  Penduduknya lebih banyak bekerja pada sektor industri daripada pertanian
§  Rata-rata usia hidupnya lebih baik dan persentasi buta hurufnya lebih rendah
§  Ekonomi ekspornya tidak bergantung pada produk primer.
§  Jumlah penduduk relatif rendah dengan tingkat kelahiran yang rendah.
§  Berorientasi pada perdagangan dalam dan luar negeri
§  Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi bergerak cepat
§  Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan
§  Memiliki taraf kehidupan yan lebih tinggi
§  Modal negara melebihi kebutuhan
b.      Negara Berkembang
Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara berkembang apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§  Memiliki berbagai masalah kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks di negara-negara berkembang, antara lain:
-          Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;
-          Persebaran penduduk tidak merata;
-          Tingginya angka beban tanggungan;
-          Kualitas penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk juga rendah.
-          Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta
-          Rendahnya pendapatan perkapita.
§  Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
§  Sumber Daya Alam Belum dapat dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
§  Ketergantungan terhadap Negara Maju
Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-negara donor tersebut pemberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara yang dibantunya.
§  Keterbatasan Fasilitas Umum
Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang mampu disediakan oleh pemerintah.
§  Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif Rendah
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah. Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.
§  Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
§  Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.
§  Tingkat Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1     Negara Maju
Susilawati (2002) mengemukakakn bahwa contoh Negara-negara yang dalam cakupannya tergolong dalam kategori negar-negara maju adalah :
1.      Amerika Serikat dan Kanada
a.      Letak dan Luas
Amerika Serikat dan Kanada berada di kawasan Benua Amerika Utara. Secara astronomis Amerika Serikat terletak pada 25º LU – 49º LU dan 66º BB – 125º BB. Sedangkan Kanada terletak pada 49 LU – 85 LU dan 55º BB – 140º BB. Berdasarkan letak astronomisnya tersebut, maka terdapat dua iklim yakni iklim subtropis dan iklim kutub. Luas keseluruhan wilayah Amerika Serikat yaitu ± 9.372.610 Km², sedangkan Kanada adalah 9.705.065 Km².
Amerika Serikat merupakan negara federal yang terdiri dari 50 negara bagian. 48 negara bagian terletak di daratan Amerika utara dan 2 negara bagian lainnya berada di Kep. Hawaii (Samudera Pasifik) dan Alaska di sebelah utara Kanada. Demikian juga Kanada merupakan negara federal yang terdiri atas 10 propinsi dan 2 teritori federal.
b.      Keadaan Fisik Wilayah
-          Bentang Alam
Wilayah Amerika Serikat dan Kanada terbentang luas mulai dari Laut Artik di kutub Utara hingga batas utara dari negara Meksiko di Selatan. Berdasarkan reliefnya, arah Barat – Timur kedua negara tersebut terdiri atas tujuh jenis bentang alam, yaitu:
§  Dataran Rendah
§  Pegunungan Pantai (Pegunungan Rocky)
§  Dataran Tinggi Antar Montana
§  Pegunungan Rocky
§  Dataran Tengah yang terdiri dari :

-          The Great Plains (berbukit/ bergelombang)
-          The Interior Plains (dataran rendah luas)
-          Artic Coastal Plain (dataran rendah di kawasan laut Artik)
-          Canadian Shield (dataran massa batuan beku tua)
-          Gulf Atlantic Coastal Plain (dataran rendah di kawasan Teluk Meksiko).
§  Pegunungan Aleghany/Apalachia (pantai timur)
§  Dataran Rendah Pantai Timur
Bentang alam tersebut merupakan potensi alam untuk dikembangkan hingga berdaya guna bagi kesejahteraan penduduknya. Massa batuan beku tua hasil kikisan gletser di masa lalu, muncul di sebagian besar tampilan bentang alam Kanada. Danau-danau besar (The Great Lakes) merupakan hasil glasiasi, yaitu danau: Superior, Michigan, Huron, Ontario, dan Erie. Saat ini, kelima danau tersebut telah terhubungkan dengan Lautan Atlantik oleh Sungai St. Lawrence.
Pantai timur dan barat merupakan dataran yang relatif sempit. Pantai Atlantik umumnya memiliki pantai turun dan banyak terdapat muara sungai berestuaria, sehinga dapat dilayari hingga jauh ke pedalaman. Pantai timur ini potensial untuk dikembangkan menjadi pelabuhan. Pegunungan Apalachia kaya akan mineral batu bara yang bernilai ekonomi tinggi.
Dataran rendah tengah (The Central Lowland) dibentuk oleh sungai-sungai besar, yaitu: Sungai Ohio, S.Mississippi, dan S.Missouri. Wilayah ini tanahnya subur dan pengairannya baik, sehingga menjadi jantung pertanian Amerika Utara. Dataran bergelombang (The Great Plains) memiliki tanah yang subur dan menjadi kawasan pertanian. Pegunungan Rocky (Rocky Mountains) merupakan inti dari Benua Amerika Utara yang membujur dari utara ke selatan dengan ketinggi mencapai 5000 meter dpl. Keberadaan pegunungan Rocky berpengaruh terhadap iklim.
Region Basin dan Range merupakan serangkaian plato dan pegunungan blok yang memisahkan antara Pegunungan Rocky dengan pantai barat. Region Basin dan range ini merupakan kawasan beriklim arid (kering), di antaranya: Danau Garam Besar (Great Salt Lake) dan Central Valley California. Kondisi tersebut sebagai akibat dari rangkaian pegunungan seperti: Siera Nevada, Cascade, California, Oregon, Washington hingga wilayah Kanada bagian barat sebagai barier iklim.
-          Kondisi Iklim
Kanada dan Amerika Serikat memiliki beragam tipe iklim, karena pengaruh letak lintang dan kondisi alam (bentang alam). Secara keseluruhan, Amerika Serikat dan Kanada memiliki sembilan dari sebelas tipe iklim utama di dunia. Kesembilan tipe iklim di Amerika Serikat dan kanada tersebut adalah:
-          Iklim kutub yang didominasi oleh hutan tundra. Iklim ini terdapat di bagian utara yang tidak dihuni oleh penduduk.
-          Iklim subartik terdapat di Alaska dan sebagian besar Kanada.
-          Iklim Subartik yang didominasi hutan konifera dengan penduduknya jarang, kecuali di daerah pertambangan, perburuan dan di daerah-daerah dimana dimungkinkan kegiatan ekonomi ekstraktif.
-          Iklim laut pantai Barat membujur dari 40º LU – 60º LU. Di wilayah ini terdapat pemukiman yang relatif padat terutama di wilayah perbatasan bagian selatan Kanada. Keuntungan dari iklim ini adalah summer yang sejuk, dan winter yang tidak terlalu dingin dan cukup curah hujan.
-          Iklim mediteran terdapat di sebagaian wilayah California memiliki. Wilayah ini berpenduduk padat.
-          Iklim gurun dan stepa terdapat di bagian barat yang bergunung-gunung. Beberapa wilayah terkering di dunia adalah gurun pedalaman California, Nevada, Arizona, dan New Mexiko. Di Kanada suhu yang lebih dingin mengurangi perluasan region gurun dan stepa.
-          Iklim humid kontinental terdapat di bagian timur Amerika Serikat dan Kanada.
-          Iklim subtropik terdapat di wilayah tenggara Amerika Serikat dengan ciri musim winter relatif hangat.
-          Iklim savana dengan musim summer panas dan basah, musim winter hangat dan kering. Iklim ini terdapat di ujung selatan Florida dan kepulauan Key, sehingga mendorong berkembangnya daerah wisata musim dingin di wilayah ini.
c.       Sumberdaya Alam dan Pemanfaatannya
1.      Dataran Rendah Tengah (Cenral Lowland)
Dataran Rendah Tengah, terutama kawasan-kawasan seperti Great Plains, Central Valley California dan dataran pantai, merupakan daerah pertanian paling baik di dunia. Sekalipun lahan diperbatasan Great Plains agak kering, tetapi lahannya subur dan cocok untuk penanaman bijibijian, dengan bantuan pengairan yang baik, sehingga produktivitasnya tinggi. Amerika Serikat dan Kanada, menjadikan negara pensuplay bahan makanan utama di dunia, di anatranya: gandum, jagung dan kedelai.
2.      Sumber Mineral
Sumber mineral di benua Amerika Utara tersedia melimpah dan tersebar hampir merata di semua kawasan. Amerika Serikat dan Kanada ini memiliki deposit minyak dan gas bumi serta batubara yang sangat kaya. Gas alam terdapat di Texas, Lousiana dan Alberta. Meskipun kedua negara ini memiliki deposit mineral yang kaya, namun untuk memenuhi kebutuhan minyak bumi masih tergantung kepada impor.
Sumber mineral lainnya adalah mineral metalik. AS dan Kanada juga memiliki persediaan meneral metalik utama yaitu biji besi. Deposit biji besi terdapat di sekitar Danau-danau Besar (Great Lakes) dan di wilayah Quebec-Labrador Kanada. Mineral metalik lainnya adalah: tembaga, timah hitam, seng, nikel, emas, dan perak. Timah putih dan bauksit tidak ada sehingga AS mengimpor 97% dari kebutuhan bauksitnya (biji bahan alumunium). Kedua negara ini merupakan produsen mineral non metalik terutam sulfur, fosfat, dan potasium (bahan dasar pembuatan pupuk) serta keduanya merupakan produsen penting uranium. Pada tahun 1985 Kanada tercatat sebagai produsen tunggal terbesar di dunia.

d.      Penduduk
1.      Kondisi Demografi
Berdasarkan jumlah penduduknya, Amerika Serikat merupakan negara ketiga terbanyak penduduknya, setelah Cina dan India. Kepadatan penduduk Amerika Seikat adalah 78 orang/mil², sedangkan Kanada adalah 8 orang/mil². Melihat angka tersebut, sesungguhnya baik AS maupun Kanada masih memiliki tingkat kepadatan penduduk yang relatif kecil. Penduduk Amerika umumnya merupakan kaum pendatang atau imigran dari berbagai negara di dunia terutama Eropa, sedangkan penduduk aslinya merupakan minoritas.
2.      Suku bangsa/etnis
Secara umum terdapat empat kelompok etnis, yaitu: Indian, Inggeris, Kulit hitam, dan Asia. Orang Indian merupakan penduduk asli dan sekarang membentuk minoritas jumlahnya sekitar satu juta jiwa. Orang Inggeris merupakan kaum imigran sejak abad ke 19 adalah penduduk mayoritas, berpendidikan tinggi, dan menguasai bidang politik. Penduduk berkulit hitam yang awalnya merupakan imigran para budak. Orang Asia yang pertama kali datang tahun 1849 ke California.
Secara rinci, penduduk berdasarkan etnik dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-          Orang kulit putih (merupakan penduduk mayoritas yaitu 80%)
-          Orang kulit hitam (merupakan pendatang dari Afrika)
-          Orang-orang Asia (keturunan Cina, Jepang, India, Vietnam)
-          Orang Indian (penduduk asli yang saat ini menjadi minoritas)
-          Orang Eskimo (memiliki asal keturunan yang dekat dengan Indian yang menempati Alaska atau kawasan Artik)
-          Orang campuran, yaitu Mullat, Mestis dan Zambo
Jumlah orang Indian semakin berkurang karena beberapa faktor, di antaranya: eksploitasi dan kolonisasi kaum imigran Eropa, peperangan, wabah penyakit, dan politik. Orang Indian tidak memperoleh hak pribadi, perbedaan dalam adopsi teknologi, konflik budaya dan konflik politik, sehingga orang Indian terdesak ke wilayah yang kurang baik, bahkan ditempatkan pada kawasan reservasi (reservation). Secara umum, kondisi orang Indian adalah taraf kesejahteraanya rendah, buta huruf, pendapatan hanya seperempat pendapatan rata-rata penduduk Amerika Serikat, angka harapan hidupnya 54 tahun (angka harapan hidup Amerika Serikat 74 tahun).
Orang Spanyol merupakan kaum imigran Eropa pertama datang ke Florida, New Meksiko dan Texas. Sedangkan di Kanada pendatang pertama adalah orang Perancis tahun 1608 untuk berburu atau mendapatkan bulu furs. Kaum imigran pertama terkonsentrasi di sepanjang sungai St. Lawrence yang merupakan jalur lalu lintas utama.
Benua Amerika bagi kaum imigran merupakan dunia baru (New World) untuk kepentingan agama dan ekonomi, terutama mendapatkan lahan baru (ekspansi) akibat revolusi industri dan konflik politik di Eropa. Sejak abad 19, Amerika menjadi melting pot, karena mulai berdatangan kum imigran dari Eropa dan Afrika (budak untuk tenaga kerja di perkebunan tembakau dan pertanian padi).
Selanjutnya kaum migran dari berbagai negara Eropa maupun benua lainnya berbaur budaya sehingga terintegrasi. Mereka mengadopsi bahasa Inggris sebagai bahasa utama, dana gaya berpakaian, nilai-nilai individualisme, persaingan dan materialistisnya mendominasi semua penduduk. Namun demikian keompok-kelompok etnis yang memiliki ciri budaya tersendiri       masih ada.
e.       Perekonomian
1.      Pertanian
Bidang pertanian di AS dan Kanada sangat maju karena ditunjang oleh faktor: teknologi, kondisi lingkungan, modal, dan pasar yang luas. Kombinasi keempat faktor tersebut melahirkan produktivitas pertanian tinggi. Hasil pertanian utama AS dan Kanada antara lain : gandum, jagung, kapas, tembakau, kedelai, daging, susu, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Pertanian di Amerika merupakan pertanian skala besar, rata-rata petani mengolah lahan seluas 182 ha (di AS) dan 186 ha (Kanada). Namun demikian, jumlah petani atau tenaga kerja dibidang pertanian cenderung menurun. Pada tahun 1930-an tercatat 25% penduduk, menjadi 3% pada tahun 1980-an, dan sekarang ini hanya mencapai 2% penduduk, sementara di Kanada mencapai 5% penduduk orang yang bekerja di bidang pertanian.
2.      Perindustrian
Hampir seperlima tenaga kerja AS dan Kanada bergerak di bidang manufaktur. Manufakturing menyumbang sepertiga dari pendapatan nasional kedua negara ini. Industri utama (penyerap tenaga kerja terbanyak) adalah peralatan listrik, transportasi, peralatan non elektrik, bahan makanan dan produk-produk yang berhubungan dengan makanan serta produk metal olahan. Industri penting lainnya adalah mobil, pesawat terbang, pabrik baja, mesin, produk kimia, pesawat telekomunikasi. Industri teknologi tingi seperti: roket, satelit, dan pesawat ruang angkasa.
2.      Inggris (United Kingdom)
Inggris atau England merupakan salah satu kerajaan bagian dari serikat kerajaan (United Kingdom) bersama kerajaan bagian lainnya yaitu Wales dan Scotlandia yang wilayahnya berada di pulau Britania, serta Ulster yang wilayahnya menempati bagian Utara pulau Eire (Irlandia Utara). Sementara itu bagian selatan pulau Eire secara politik merupakan wilayah Republik Irlandia. Dengan demikian United Kingdom dimaksudkan pada serikat kerajaan yang terdiri dari England, Wales, Scotlandia dan Ulster. Secara keseluruhan negara atau wilayah ini sering pula disebut Britania Raya (Great Britain). Namun demikian dalam kepentingan kendali persatuan perserikatan kerajaan, Inggris atau England memiliki kewenangan.
a.      Letak dan Luas
Letak astronomis Inggris berada diantara 50º LU – 60º LU dan 8 BBº – 2º BT. Secara geografis terletak di sebelah barat daratan Eropa.  Secara geografis, posisi Inggeris letaknya strategis karena berada di jalur transportasi dan perdagangan antara Eropa dan benua Amerika. Luas wilayah keranaan Inggris ± 244.820 Km².
b.      Keadaan Fisik Wilayah
-          Bentang alam
Wilayah Inggris adalah kepulauan dengan dua pulau utama yaitu pulau Britania dan pulau Eire. Pulau-pulau lainnya adalah: Kep. Orkney, Kep. Hebrides Luar, dan Kep. Shetland. Wilayah Inggris dengan daratan Eropa dipisahkan oleh selat Dover, selat Ingris dan Laut Utara. Dengan demikian, secara geologis kepulauan Inggris merupakan pulau kontinental.
Secara umum, bentang alam Inggeris terdiri atas dua jenis, yaitu: dataran rendah (lowland) dan dataran tinggi (higland). Dataran rendah terdapat di pulau Britania yang berseberangan dengan dataran rendah Eropa bagian Utara, sedangkan dataran rendah di Pulau Eire yaitu dataran rendah Irlandia Tengah.
Dataran rendah di Pulau Britania meliputi: dataran rendah Scotish, dataran rendah Inggris Tengah, daerah Yorkshire, dan daerah Anglia Timur. Pada wilayah dataran rendah berkembang permukiman padat dan pertanian. Dataran tinggi merupakan pegunungan tua yang meliputi daerah: Scotlandia, Wales, England bagian utara (Pulau Britania) dan Irlandia Utara (Pulau Eire). Dataran tinggi bervariasi dengan lembah dan dataran rendah pantai yang merupakan daerah subur. Pegunungan utama adalah Penine.
Perbedaan relief (relatif landai) dan jarak dengan pantai relatif dekat, maka aliran sungai di wilayah ini adalah pendek dengan arus kurang deras. Misalnya: Sungai Thames yang merupakan sungai utama mengalir membelah kota London, sungai Dee, sungai Severn, sungai Wye, sungai Trent, sungai teifi, dan sungai Towi.
Bentang alam di Inggris dapat pula dikelompokkan kedalam tiga wilayah, yaitu: bagian selatan, tengah, dan utara. Inggris bagian selatan dibatasi oleh Sungai Thames dan lembah Sungai Severn (Utara), serta sungai Exe (Barat). Inggris bagian tengah merupakan daratan sejauh sungai Trent, termasuk jajaran selatan pegunungan Pennine. Wilayah Inggris bagian tengah ini menjadi pusat industri karena didukung oleh tersedianya batu bara dan sumber air. Sedangkan Inggeris bagian utara membentang mulai dari laut Irlandia hinga pulau Man, di mana terdapat Pegunungan Cumbrian dengan puncaknya caffel Pike (978 m dpl). Wilayah bagian utara ini memiliki banyak danau di antaranya: Danau Derwentwater, Danau Winermere, dan Danau Buttermere.


-          Kondisi Iklim
Berdasarkan letak lintang dan bentang alam (kepulauan) yang berada di lepas pantai barat daratan Eropa, maka kondisi iklim dipengaruhi oleh laut dan arus laut panas (Gulf Stream) yang berasal dari equator (Samudera Atlantik). Secara umum, wilayah Inggeris memiliki Iklim Laut Pantai Barat dengan ciri:
1.      Pengaruh laut dominan
2.      Musim winter berawan tebaldan berkabut serta waktu siang lebih pendek
3.      Musim summer sejuk dan cerah serta waktu siang relatif panjang; dan (4) hujan sepanjang tahun. Seperti: London (164 hari hujan/tahun), Scotland dan Shetland (260 hari hujan/tahun).
c.       Penduduk
Secara umum, kondisi kependudukan di Inggeris apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah, maka akan diperoleh angka kepadatan penduduk sebesar 241 orang/km². Angka tersebut termasuk tinggi sehingga Inggeris termasuk salah satu negara terpadat penduduknya.
Penduduk urban atau penduduk yang tinggal di kota pun sangat tinggi yaitu mencapai 90%. Mengingat banyaknya arus imigran atau penduduk yang masuk ke Inggris, maka akhirnya Pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan pembatasan imigran, yaitu dengan menetapkan undang-undang pembatasan jumlah penduduk masuk ke Inggris. Secara etnik penduduk Inggris homogen (94% ras kaukasoid) dan agama yang dianut sebagian besar adalah protestan, lainnya adalah Katolik, serta agama lainnya dengan prosentasi amat kecil.
d.      Perekonomian
Perkembangan perekonomian di Inggris mulai sejak revolusi industri, terutama pada sektor: industri, pertambangan, pertanian, peternakan, perikanan.
-          Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
Perekonomian pada sektor pertanian dilakukan secara intensif yang didukung dengan mekanisasi. Hasil pertanian meliputi: gandum, padi-padian, buah-buahan, gula dan sayursayuran. Namun demikian, produktivitas pertanian mengalami hambatan akibat pesatnya industrialisasi yang menggunakan lahan pertanian. Untuk memenuhi kebutuhan gandum, Inggris mengimport dari Australia sebagai salah satu negara Australia sebagai negara bekas jajahannya.
Peternakan pun dilakukan secara intensifikasi. Jenis yang dikembangkan antara lain ternak: sapi, domba, babi, dan unggas. Namun demikian, pada tahun 1996 hinga tahun 2001, usaha peternakan di Inggris mengalami masalah akibat penyakit sapi gila (mad cow) dan penyakit kuku     dan mulu.
Perikanan mengalami kemajuan terutama perikanan laut. Inggeris memiliki armada perikanan yang besar dan maju. Pelabuhan ikan terdapat di beberapa tempat, di antaranya: Grimsby, Great Yarnmouth, Kingstone Upon Hull, dan Aberdeen.
-          Pertambangan, Industri, dan Pariwisata
Pertambangan di Inggris didukung oleh tersedianya batubara, sehingga menjadi Negara penghasil batubara terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia. Inggeris sebagai Negara pengekspor batu bara terbesar di Eropa.
Daerah penghasil batubara antara lain: Wales bagian Selatan, Skotlandia (Hanarkshire, Pegunungan Pennine), Pegunungan Cambrian, dan Staford. Akibat eksploitasi besar-besaran, persediaan batubara di Inggris mengalami penurunan, sehingga sumber energi negara ini mulai berorientasi minyak dan gas bumi di Scotlandia dan Laut Utara dengan pusat penyulingan di Aberdeen, Grangemoth, dan Dundee.
Hasil tambang lainnya adalah biji besi, timah hitam, tembaga yang dihasilkan di pegunungan Pennine, Pegunungan Cambrian, dan Midlands, sedangkan seng dan mangan di Pegunungan Pennine dan Cambrian. Sektor industri didukung oleh sektor pertambangan terutama batubara. Jenis industri penting dan merupakan produk ekspor Inggris di antaranya: baja, kapal laut, mobil, kereta api, tekstil, pesawat terbang, alat pertanian, dan barang elektronik.
Terdapat tujuh pusat industri penting di Inggris, antara lain:
1.      London dan Oxford sebagai pusat industri pesawat terbang, mesin mobil, dan galangan kapal
2.      Birmingham sebagai pusat industri berat, seperti: mesin mobil, kereta api, pesawat terbang, mesin tekstil, dan mesin-mesin pertanian
3.      Newcastel sebagai pusat industri galangan kapal Glasgow, pusat industry tekstil, lokomotif, galangan kapal, dan baja
4.      Leicester, pusat industri tekstil
5.      Belfast, pusat industri galangan kapal
6.      Midelsbrough, Shefield, Swansea, Northampton,dan Newport sebagai pusat industri baja.
Perkembangan pariwisata didukung oleh obyek wisata yang khas dan beragam yang sangat menarik, terutama kebudayaan seperti: istana dan kastil-kastil tua dintaranya Buckinghham, bangunan-bangunan dengan arsitektur gaya kuno, seni patung, seni musik dan seni rupa. Selain itu, dukungan kebijakan dan permodalan serta pengelolaan yang profesional.
3.      Jerman
a.      Letak dan Luas
Secara astronomis Jerman terletak di antara 47º LU – 55º LU dan 6º BT – 15º BT. Sedangkan secara geografis berbatasan dengan: sebelah utara adalah Laut Utara dan Laut Baltik, sebelah Timur adalah Polandia dan Republik Ceko, sebelah selatan adalah Swiss dan Austria, dan sebelah Baratnya adalah Belanda, Belgia, Luxemburg dan Perancis.
Berdasarkan letak geografisnya, Jerman memiliki garis pantai yang pendek dan membeku pada musim winter. Namun demikian, negara ini memiliki pelabuhan alam yang baik, sungai dapat dilayari kapal sampai ke pelabuhan tersebut, termasuk ke pelabuhan Rotterdam di Negara Belanda. Luas wilayah keseluruhan mencapai 356.910 km².
b.      Keadaan Fisik Wilayah
-          Bentang Alam
Secara fisiografis, wilayah Jerman dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan Alpen. Dataran rendah terdapat di wilayah Jerman bagian utara yang merupakan bagian dari Dataran Rendah di Eropa. Wilayah dataran rendah membentang mulai dari kawasan pantai Laut Baltik, Lembah Ruhr, dan Rheinland hingga ke perbatasan Polandia. Wilayah ini memiliki ciri: tanah berpasir, tanah liat, dan tanah loss. Wilayah ini meliputi Seleswig, Neidersachen, hingga Mechlenburg. Di dataran Ruhr mengalir Sungai Rhein, dan Sungai Elbe. Di mana terletak kota-kota besar, yaitu: Bonn, Berlin, Bremen, dan Hamburg.
Dataran Tinggi dan plato yang diselingi lembah terdapat di bagian tengah, diapit oleh Dataran Rendah di bagian Utara dan pegunungan Alpin di bagian selatan. Wilayah ini merupakan pegunungan tua yang sudah tererosi, seperti pegunungan: Scwarzwald, Odenwald, Vogelsberg, Eif, dan Rhon serta plato Batu Tulis. Wilayah dataran tinggi meliputi: Nurthrine Westvalen, Hessen, Thuringen, dan Sachen. Dataran tinggi ini merupakan penghasil batu bara. Pegunungan Alpen terdapat di bagian selatan yang meliput pegunungan: Harz, Yura, Ardenes, dan Thuringen. Puncak tertinggi adalah gunung Feldberg (1.493 m dpl.) dan Zugspitze (2.963 m dpl.).
-    Iklim
Wilayah negara Jerman memiliki Iklim Kontinen Basah dengan ciri: musim winter dingin, musim summer hangat, rata-rata curah hujan tahunan relatif rendah, curah hujan tertinggi pada musim summer.
c.       Penduduk
Jumlah penduduk jika dibandingkan dengan luas wilayah Negara Jerman, maka  angka kepadatan penduduknya sebesar 230 jiwa/Km², termasuk padat bukan.  Secara etnik, penduduk Jerman relatif homogen yaitu ras Kaukasoid. Secara khusus dapat dibedakan berdasarkan subras, yaitu: subras Nordik umumnya menempati wilayah bagian utara dan subras Mediteran berada di bagian selatan. Penduduk yang berada di bagian selatan, mayoritas beragama Kristen Protestan, sedangkan di bagian utara beragama Katolik. Penduduk yang beragama Islam dan Yahudi jumlahnya sangat kecil.
d.      Perekonomian
Perekonomian Negara Jerman meliputi: pertanian, pertambangan, perindustrian, dan pariwisata.
-          Pertambangan dan Perindustrian
Hasil tambang yang penting adalah batu bara, besi, minyak bumi, mangan, dan timah hitam. Daerah pertambangan batu bara adalah: Ruhr, sungai Saar, dan daerah Aachen, sedangkan timah hitam di pegunungan Harz dan Eifel. Namun demikian, Jerman masih mengimpor besi dari Swedia, Spanyol, dan Aljazair.
Perindustrian ditunjang oleh sektor pertambangan terutama batu bara dan minyak bumi sebagai bahan energi, sehingga mampu menyumbang 98 % dari pendapatan negara. Umumnya perindustrian terdapat di daerah tambang batu bara yaitu Ruhr dan di sepanjang lembah sungai Rhein. Industri paling besar di Jerman adalah industri besi baja. Beberapa kota besar sebagai pusat perindustrian antara lain:
-          Krupp pusat industri mobil, lokomotif, dan mesin-mesin.
-          Assen pusat industri mesin-mesin alat pertanian
-          Solingen pusat industri pisau dan gunting
-          Wuppertal pusat industri tekstil
-          Hanover pusat pabrik gula dari bahan bit; (6) Chemuitz pusat industri tekstil dan logam
-          Leipzig pusat industri alat optic.
-          Berlin Timur pusat industri kimia, konfeksi, dan barang-barang elektronik.
-          Pertanian, peternakan dan Kehutanan
Luas lahan pertanian, peternakan, dan kehutanan meliputi 85% dari luas wilayah negara ini. Daerah pertanian meliputi: dataran rendah lembah sungai Rhein dan Sungai Salpater, wilayah dataran tinggi yang ditamami anggur dan hop (bahan baku bir). Pertanian di Bavaria menggunakan teknologi horsch (penanaman tanpa mengunakan alat bajak), cara tanam menggunakan mesin penabur benih yang ramah lingkungan, dan pengolahan tanpa mengerosi laisan tanah humus.
Produktivitas peternakan masih rendah sehingga belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Untuk itu, Jerman menjadi negara pengimpor daging, susu, keju, dan mentega. Kehutanan dikembangkan terutama untuk menutupi lahan-lahan pegunungan di Jerman bagian utara yang gersang. Luas hutan mencapai 27% dari seluruh wilayah negara ini.

3.2        Negara Berkembang
Susilawati (2002) juga mengemukakakn bahwa, contoh Negara-negara yang dalam cakupannya tergolong dalam kategori negar-negara berkembang  adalah ::
1.      Cina
Nama resmi negara Cina adalah Republik Rakyat Cina. Bersama India merupakan Negara berkembang yang memiliki penduduk terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, sesungguhnya saat ini Cina sudah relatif lebih maju baik dibidang perindustrian, perdagangan maupun sektor lainnya.
Sepanjang sejarahnya Cina mengalami beberapa perubahan. Perubahan terbesar adalah ketika terjadi revolusi komunis. Masyarakat Cina pra komunisme diperintah oleh raja dan terakhir adalah dinasti Qing yang turun tahta pada 1911. Selanjutnya terjadi kekacauan selama 40 tahun. Akhirnya komunis berusaha untuk mengembangkan pemerintahan baru di timur setelah berhasil mengendalikan kekuasaan dari kaum nasionalis di Taiwan.
a.      Letak dan Luas
Secara astronomis wilayah Cina terletak diantara 18º LU – 54ºLU dan 73º BT – 135º BT. Secara geografis terletak dibagian timur Benua Asia menghadap ke samudera Pasifik. Luas wilayah Cina mencapai ± 9.596.961 km², sehingga menempati urutan terluas keempat di dunia, setelah Rusia, Kanada dan Amerika Serikat.
b.      Keadaan Fisik Daerah
-          Bentang Alam
Cina  memiliki wilayah yang luas, namun demikian sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan, perbukitan dan plato, sedangkan dataran rendah sekitar 12% dari luas wilayah negara ini. Pegunungan dan sungai yang memanjang arah barat – timur membagi Cina menjadi tiga wilayah geografis, yaitu: bagian barat terdapat datran tinggi Tibet, sebelah utara terdapat wilayah Sinkiang – Mongolia, dan sebelah timur membentang sampai Samudera Pasifik. Dataran tinggi Tibet dan wilayah Sinkiang – Mongolia, kedua wilayah ini sebagian besar merupakan pegunungan tinggi dan gurun pasir seperti gurun Gobi di Mongolia, dan plato berumput subur. Sedangkan wilayah Timur merupakan lahan pertanian yang subur dan pusat industri. Tiga sungai besar, yaitu: Sungai Yangtze atau Chang Kiang (5.520 km), Sungai Hwang Ho (sungai kuning), dan Sungai Si Kiang mengalir melalui wilayah ini. Secara rinci, bentang alam RRC terdiri atas empat wilayah utama yaitu : lembah sungai besar dan dataran tinggi Manchuria, Plato dan Pegunungan Tinggi Tibet, cekungan Gurun Sinkiang, dan Stepa Plato Mongolia.
-          Iklim
Bentangan alam dan letak lintang mempengaruhi kondisi iklim di wilayah RRC, sehingga Cina memiliki iklim yang beragam. Secara umum, cina beriklim subtropis kontinental dengan ciri: pada musim dingin udara kering dan dingin berhembus dari arah plato barat laut, pada musim panas udara yang basah dan hangat berhembus dari arah tenggara ke pedalaman daratan, musim dingin berlangsung lebih lama dari pada musim panas, pada musim panas sering terjadi angin Taifun dengan hujan lebat.
c.       Penduduk
Berdasarkan jumlah penduduk, Cina memiliki penduduk terbanyak kedua setelah India. Persebaran penduduk tidak merata, 95% penduduk cina berada di wilayah pantai Timur Cina, hanya 5% penduduk yang menenmapti wilayah bagian utara dan barat. Apabila jumlah penduduk tersebut dibandingkan dengan luas wilayah negara Cina, maka Wilayah pantai timur memiliki kepadatan penduduk mencapai 1000 jiwa/km², wilayah barat dan utara hanya 12 jiwa/km², sedangkan daerah Tibet hanya 1 orang/km². Mayoritas penduduk tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian pada sektor pertanian.
Etnik Cina relatif homogen, namun demikian secara spesifik dapat dibagi menjadi etnik Han (93%) dan etnik lainnya, yaitu: Tibet, Kazakh, Mongol, dan Uighur. Sebagian besar penduduk Cina mengaut agama Kong Hu Cu, Budha dan Tao. Di provinsi Xiang terdapat suku Uighur yang menganut agama Islam.
d.      Perekonomian
Perekonomian di negara Cina meliputi: pertanian, pertambangan, perindustrian, dan perdagangan.
-          Pertanian
Hasil terpenting dari sektor pertanian antara lain: beras, gandum, kapas, dan ubi. Gandum dihasilkan dari wilayah Mongolia, Manchuria, dan Yangtze. Sedangkan padi dihasilkan dari wilayah Szechwan, Yangtze, dan Cina Barat Laut.
-          Pertambangan, Industri dan Perdagangan
Pertambangan menghasilkan batu bara, biji besi, Mangan, Timah, Merkuri (air raksa), timah hitam, seng, dan minyak bumi. Sungai Yangtze, Fooshin, Kailan, Huainan, Jixi, Hegang dan Datong merupakan daerah tambang batu bara. Sedangkan daerah pertambangan minyak adalah: Jongaria, lembah Tsaidam, Karidor Gansu, lembah Szecwan, dan Tacheng.
Sektor industri menghasilkan: tekstil, semen, pupuk, alat-alat pertanian, lokomotif, kapal, dan mobil. Wilayah pantai timur merupakan kawasan industri yang meliputi: Kota Shanghai, Beijing, Tianjin, dan Shen Yang. Cina merupakan salah satu negara industri besi baja terbesar di dunia. Perdagangan di Cina dilakukan melalui impor yaitu barang-barang seperti mesin, logam, kapas, dan biji-bijian. Sedangkan barang ekspor utamanya antara lain tekstil, kendaraan bermotor, teh, buah-buahan, sayuran dan minyak bumi. Negara mitra dagang terdekat Cina diantaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Singapura.
2.      Brazil
Brasil merupakan salah satu negara berkembang yang berada di Benua Amerika Selatan (Amerika Latin). Brasil merupakan negara kerajaan yang merdeka pada tanggal 7 September 1822 dari Portugis. Pada tanggal 15 November 1889, Kerajaan Brasil berubah menjadi Republik Serikat dan sekaligus menandai bebasnya perbudakan di negara ini.
a.      Letak dan Luas
Secara astronomis Brasil terletak di antara 5°16' LU – 33° 45' LS dan antara 46°45' BB – 74° 03' BB. Luas wilayahnya mencapai ± 8.511.970 km², sehngga menempatkan negara ini sebagai negara terluas di Amerika Selatan dan terluas ke lima di dunia setelah Rusia Kanada, Cina dan Amerika Serikat.
b.      Keadaan Fisik Wilayah
-          Bentang Alam
Brasil terbentang dari utara garis khatulistiwa sampai ke wilayah Garis Balik Selatan dan dari Samudera Atlatik ke barat sampai di kaki pegunungan Andes. Sungai Amazon dengan anak-anak sungainya mengalir melalui dataran tingi dan sebagian besar dataran tinggi tengah ke samudera Atlantik di ujung paling utara Brasil. Salah satu sungai yang seluruhnya berada di wilayah Brasil adalah sungai Sao Fransisco, sehingga sungai ini disebut sebagai sungai kesatuan nasional, dan sungai ini memiliki arti penting bagi jalur pelayaran dan subagai sumber energi. Meskipun Brasil memiliki bentangan alam berbukit dan bergunung-gunung, tetapi tidak terdapat pegunungan yang tinggi.
Secara fisikal, bentang alam negara Brasil dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu :
-          Hutan Tropis yang lebat disebut Selva, terdapat di daerah Sungai Amazon (Ledok atau Basin Amazon). Wilayah ini luasnya mencapai setengah dari luas seluruh wilayah Brasil.
-          Dataran Tinggi Brasil, terdiri atas batuan kristalin tua yang banyak mengadung mineral.
-          Dataran Tinggi bagian Selatan (Dataran Tinggi Guyana). Wilayah ini pada bagian pantainya merupakan konsentrasi penduduk dan terdapat kota-kota besar.
-          Dataran rendah yang sangat sempit di sepanjang pantai kawasan samudera Atlantik.
-          Daerah selatan yang merupakan daerah yang cocok sebagai usaha pertanian dan peternakan.
-          Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, Brasil memiliki dua jenis iklim, yaitu: iklim tropis dan iklim subtropis. Iklim tropis meliputi sebagai besar wilayah negara ini terutama di daerah Amazon, sedangkan iklim    subtropis   terdapat di
wilayah bagian selatan. Musim panas berlangsung pada bulan November sampai bulan Maret, sedangkan musim dingin berlangsung dari bulai Mei hingga September.
c.       Penduduk
Apabila Anda bandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah Brasil, maka angka kepadatan penduduk sebesar 20 jiwa per km².  Persebaran penduduk tidak merata sehingga kepadatan penduduk pun tidak sama untuk seluruh wilayah. Penduduk terkonsentrasi di kota-kota besar di sepanjang pantai Atlantik sehingga  kota-kota besar tersebut memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Kota tersebut dianataranya adalah: Rio de Janeiro, Sao Paulo, Recife, Salvador, dan Belo Horizonte.
Untuk mengimbangi perkembangan wilayah pantai timur (Atlantik) tersebut, maka di wilayah bagian tengah dibangun kota besar yaitu Brasilia City, sebagai ibu kota negara Brasiul sejak 21 April 1960. Letak kota ini berada di tengah-tengah negara bagian Goias yang merupakan dataran tinggi atau plato yang hampir tidak ada penduduknya. Kota ini berkembang pesat dan saat ini berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Ibu kota negara Brasil telah mengalami tiga kali perubahan. Ibu Kota yang pertama adalah Bahia, kemudian Rio de Janeiro, dan terakhir adalah Brasilia City.
Saat ini sebagian besar penduduk menganut agama Katolik (93 %), dan bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Portugis. Sedangkan berdasarkan etniknya secara umum penduduk Brasil dapat dibedakan menjadi empat kelompok etnik yaitu :
-          Penduduk kulit putih (Mayoritas keturunan Portugis);
-          Orang Kulit Hitam/negro;
-          Penduduk asli (Indian suku Tupinamba);
-          Penduduk campuran (Mestis, Mullat dan Zambo)
Orang Brasil suka menyelenggarakan perayaan dan pestival, terutama perayaan yang menyakut keagamaan. Bentuk musik yang terkenal di Brasil adalah musik Samba, yang mengungkapkan jiwa dan semangat orang Brasil secara puitis. Orang Brasil pun gemar berolah raga, dan jenis olah raga yang paling populer adalah sepak bola.
d.      Perekonomian
Sektor perekonomian penting negara Brasil adalah pertanian, kehutanan, peternakan, pertambangan, dan perindustrian.
-          Pertanian, kehutanan, dan peternakan
Brasil sedang mengalami perubahan dari negara pertanian menuju industri. Namun demikian pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian negara. Sebagian besar penduduknya masih bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan. Brasil sebagai Negara penghasil kopi utama dunia, terutama dari daerah Sao Paulo dan daerah sekitarnya. Wilayah bagian utara sekitar Lembah Amazon merupakan daerah penghasil karet. Bahia penghasil utama tembakau. Wilayah bagian timur dan tengah merupakan daerah penghasil kapas. Sedangkan pantai sebelah selatan Salsavador merupakan daerah penghasil kakao, karena iklimnya cocok untuk tanaman ini.
Daerah perkebunan berpusat di beberapa wilayah, yaitu: Pernambuco dan Recife sebagai pusat perkebunan kapas; Sao Prancisco sebagai pusat perkebuna tembakau dan cokelat; Victoria sebagai pusat perkebuna (cokelat); dan Santos dan Sao Paulo sebagai pusat perkebuna (kopi). Hasil pertanian lainnya adalah kelapa, tembakau, gula, padi dan jagung. Sektor kehutanan ditunjang oleh faktor kondisi flora yang beragam, mulai dari pohon raksasa hutan tropis, tumbuhan paku, sampai perdu kering berduri. Lebih dari separuh wilayah Brasil tertutup oleh hutan belantara, terutama hutan Amazon menghasilkan kayu berkualitas tinggi. Pelabuhan Bolem di muara sungai Amazon merupakan tempat mengekspor hasil hutan. Brasil merupakan negara pengekspor hasil pertanian dan kehutanan, di antaranya: kayu Brasil, gula, kakao, karet, kapas, kopi dan tembakau.
Pada sektor peternakan, Brasil merupakan salah satu negara dengan produk terbesar ternak di dunia. Jenis hewan ternak yang diusahakan antara lain: lembu, kambing, kuda dan unggas. Peternakan sapi dipusatkan di Dataran Tinggi Brasil yaitu di Cuyuba.
-          Pertambangan dan perindustrian
Usaha pertambangan didukung oleh tersedianya sumber mineral besi, sumber lainnya adalah: kristal kuarsa, minyak bumi, mangan, titanium, bijih krom, bauksit serta berbagai batu mulia, tetapi deposit batu bara kurang. Pertambangan bijih besi terdapat di sekitar Belo Horizonte, kemudian ke Rio de Janeiro. Di dekat kota ini didirikan pabrik peleburan bijih besi dan pabrik baja.
Pertambangan mangan terdapat di Amapa, sebelah utara lembah Amazon. Industri terbesar Brasil adalah pengolahan baja, pemintalan kapas dan pengolahan bahan makanan. Perindustrian di negara ini mengalami hambatan karena sumber mineral batu bara kurang. Kota Sao Paulo dan Rio de Janeiro merupakan pusat industri Brasil. Perindustrian yang dikembangkan adalah: besi baja, mobil, kulit, bahan kimia, perkapalan, bahan makanan, tekstil, dan mesin-mesin.
3.      Nigeria
Nigeria adalah salah satu negara berkembang di Benua Afrika yang sering diwarnai dengan terjadinya konflik antar etnis. Awalnya negara ini merupakan koloni Inggris, merdeka pada bulan Oktober 1960. Pada tahun 1967 terjadi perang saudara yang mengakibatkan kehancuran negara ini. Baru pada tahun 1970 negara ini bangkit kembali yang didukung oleh kekayaan dari sumber alamnya utamanya yaitu minyak bumi. Negara ini berbentuk Republik federal yang terdiri dari 19 negara bagian yang masing-masing dikepalai oleh seorang gubernur militer. Ibukota negara adalah Abuja sebagai pengganti ibukota lama (pertama) yaitu Lagos.
a.      Letak dan Luas
Wilayah Nigeria membentang mulai dari ujung timur Teluk Guinea sampai ke perbatasan dengan Republik Niger di sebelah utaranya. Garis pantainya terbentang kira-kira sepanjang 800 km dari Benin hingga Kamerun. Kedua teluk besar di Nigeria yaitu Teluk Benin dan Teluk Bonny merupakan bagian dari teluk Guinea. Secara astronomis negara ini terletak diantara 5° LU – 14° LS dan 4° BT – 16BT. Luas wilayahnya mencapai ± 924.630 km².


b.      Keadaan Fisik Wilayah
-          Bentang Alam
Secara umum, bentang alam Nigeria tertutup rawa dan hutan. Rawa dan hutan bakau terdapat di sepanjang pantai dan sungai di daerah pedalaman sampai sejauh 100 km. Belantara tropis membentang dari selatan ke utara dengan sedikit diselingi lahan-lahan terbuka pertanian yang tidak luas.
Secara khusus, bentang alam negara ini dapat dibedakan menjadi dua wilayah utama, yaitu: daerah Ledok Sungai Niger dan dataran tinggi. Wilayah Ledok Sungai Niger terdapat di cekungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Niger. Sungai Niger merupakan salah satu sungai terpanjang di benua Afrika (4.180 km), setelah sungai Nil yang melintas di sepanjang sisi timur benua Afrika. Sungai Niger bermuara di Teluk Guinea, dan memiliki beberapa anak sungai yang mengalir dari arah barat dan timur Nigeria. Sungai-sungai tersebut antara lain: Benue dan Gongola. Pada bagian muara sungai Niger membentuk delta dan subur. Wilayah Dataran Tinggi di bagian selatan didominasi oleh oleh vegetasi sabana yaitu padang rumput yang diselingi semak belukar, sedangkan di bagian utara ditumbuhi padang rumput semi arid.
Dataran tinggi meliputi dua kawasan, yaitu dataran tinggi Jos dan dataran tinggi Adamwa. Dataran tinggi Jos terletak di bagian tengah dengan rata-rata ketinggian 1200 m dpl. Pada dataran tinggi Jos mengalir beberapa sungai yang bermuara ke danau Chad. Dataran tinggi Adamwa terletak di bagian timur yang ketingiannya mencapai 1500 m dpl. Pada dataran tinggi Adamwa ini terdapat gunung Vogel (2.042 m dpl.) sebagai puncak tertingi di Nigeria. Pada dataran tinggi terutama di sebelah selatan didominasi
-          Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, Nigeria memiliki iklim tropis dengan ciri: suhu rata-rata tinggi sepanjang tahun. Daerah hutan belantara tropis di daerah selatan, memiliki musim panas yang panas dan lembab antara bulan April – Oktober, sedangkan di daerah sabana bagian utara lebih kering. Pada musim dingin yang berlangsung dari bulan November sampai Maret, angin kering dan panas yang berasal dari gurun Sahara di sebelah utara bertiup ke arah selatan kewilayah Nigeria dan membawa endapan pasir dan debu halus. Angin ini disebut Harmattan.
c.       Penduduk
Berdasarkan jumlahnya, maka negara ini termasuk negara berpenduduk terbesar di Afrika dan menempati urutan ke 9 di dunia setelah China, India, AS, Indonesia, Brasil, Pakistan, Bangladesh dan Rusia. Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayahnya, maka angka kepadatan penduduk Negara Nigeria sebesar 121 jiwa/ km².
Sebagain besar penduduk terkonsentrasi wilayah selatan negara ini, di mana terdapat kotakota besar, antara lain: Lagos, Benin, Ibadan, Ogbomosho, Kaduna, dan Port Hacourt. Nigeria terletak pada titik temu arus migrasi transkontinental dari berbagai arah, hal ini menyebabkan adanya perbedaan etnis atau suku bangsa dan budaya yang beragam dan mencolok. Setiap suku bangsa memiliki bahasa dan tradisi serta adat istiadat yang berbeda-beda.
Nigeria memiliki sekitar 200 etnis. Suku Hausa, Yoruba, Ibo, dan Fulani merupakan kelompok etnik yang jumlahnya besar. Sedangkan kelompok etnik yang jumlahnya relative sedikit, antara lain: Kanuri, Edo, Ijaw, Nuve, Bura, Ibibio, Tiv, Nupe. Mereka terkonsentrasi di wilayah bagian tengah. Sedangkan suku Yoruba tinggal dikawasan barat-barat daya, suku Ibo tinggal di wilayah timur, suku Fulani dan Hausa tinggal di kawasan utara.
Penduduk Nigeria sebagian besar adalah berkulit hitam. Masuknya orang arab ke lembah Chad menyebabkan terjadinya percampuran ras. Di wilayah selatan, seperti: Calabar, Warri, dan Abonnema juga terjadi percampuran ras, karena di wilayah ini cukup banyak dan telah lama para pedagang yang bermukim baik dari Eropa maupun Timur Tengah. Bahasa resmi yang digunakan penduduk Nigeria adalah bahasa Inggris. Sedangkan agama yang dianut sebagian besar adalah Islam, kristen, dan animisme.
d.      Perekonomian
Perekonomian Nigeria meliputi: pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan dan industri. Sektor pertanian dan pertambangan merupakan tulang punggung perekonomian negara ini.
-          Pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Bidang pertanian meliputi pertanian cokelat, kelapa sawit, kapas, dan karet. Hasil pertanian tersebut merupakan ekspor utama setelah minyak mentah. Kapas banyak diusahakan di daerah utara yang bertanah pasir dan beriklim agak kering. Perkebunan kelapa banyak diusahakan di daerah selatan dan menghasilkan minyak palem untuk membuat sabun, minyak goreng dan pelumas.
Luas hutan di Nigeria meliputi 40 % dari wilayah secara keseluruhan. Produksi hutan cenderung menurun karena terjadinya perusakan hutan yang digunakan untuk lahan-lahan pertanian. Sektor perikanan belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehinga masih harus mengimpor dari luar negeri. Daerah kawasan perikanan utama diusahakan di Danau Chad dan daerah pantai. Untuk meningkatkan hasil perikanan didatangkan kapal penangkap ikan bermotor dari luar negeri.
-          Pertambangan dan perindustrian
Pertambangan di negara ini ditunjang oleh sumber daya mineral yang melimpah, di antaranya: minyak bumi, gas alam, timah, bijih besi, dan batu bara. Pada tahun 1950-an ditemukan minyak bumi di daerah Port Harcourt. Dewasa ini Nigeria merupakan produsen minyak bumi terbesar ke enam di dunia dan menjadi anggota OPEC. Minyak mentahnya yang bermutu tinggi merupakan satu-sataunya sumber pendapatan paling besar negara ini dan ekspor minyak mentah telah menjadikan negara ini negara kaya di Afrika.
Daerah eksploitasi minyak bumi antara lain terdapat di kota: Calabar, Oweri, dan Benin. Produksi minyak terpenting berasal dari kawasan delta sungai Niger. Batu bara diusahakan di bagian utara, sekitar kota Enugu, dan negara bagian Anambra. Bijih besi di Itakpe. Timah di Kolumbit. Uranium di kawasan negara-negara bagian utara dan timur, khususnya di Negara bagian Kwara.
Hasil tambang lainnya adalah batu pualam dan batu kapur. Sektor industri banyak menyerap tenaga kerja (sekitar 18 %). Hasil-hasil utama sektor ini antara lain: minuman, bahan-bahan kimia, obat-obatan, dan tekstil. Industri berat saat ini mulai dikembangkan. Perdagangan luar negeri Nigeria berkembang pesat, hampir 95 % devisa merupakan hasil ekspor minyak bumi. Ngeria juga mengekspor hasil-hasil pertanian seperti cokelat, dan karet. Sedangkan barang-barang yang diimpor antara lain: mesin, elektronik, tekstil, bahan baku kimia, dan obat-obatan. Mitra dagangnya adalah AS, Ingris, Jerman, Perancis dan Belanda.
4.      Indonesia
a.      Letak dan Luas Wilayah
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU - 11° LS dan antara 95° BT - 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT. Letak geografis Indonesia diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 (Sandy dan Made, 1985)
b.      Kedaan Fisik Wilayah
Menurut Sandy dan Made (1985) bahwa, keadaan fisik wilayah Indonesia dicirikan sebagai berikut:
-             Bentang alam
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Pengaruh suhu udara terhadap habitat tumbuhan di Indonesia telah dikenal dengan klasifikasi Junghuhn, seorang ahli botani asal Jerman yang membagi jenis tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat.
Persebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan sejarah geologis Kepulauan Indonesia. Menurut Alfred Russel Wallace, terdapat perbedaan sebaran binatang di Indonesia. Klasifikasi persebaran fauna di Indonesia dikenal dengan sebutan kralsifikasi garis wallace. Menurut klasifikasi ini Indonesia memiliki dua sebaran hewan, yaitu: di bagian barat merupakan daerah dengan jenis hewan berasal dari Benua Asia dan bagian timur adalah daerah dengan jenis hewan dari Benua Australia.
-          Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia
Persebaran jenis tanah di Indonesia meliputi :
-          Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan.
-          Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama. Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan) karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.
-          Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai bahan baku industri gerabah (keramik).
-          Tanah Litosol. Tanah ini sering juga disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian yang produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang rumput.
-          Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.
-          Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi jenis tanah yang tersebar di Indonesia, seperti: Tanah mergel yang tersebar di daerah dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara; Tanah Terasora tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan Papua; dan sebagainya.
c.       Kondisi Penduduk Indonesia
Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Ini terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatera Utara) sampai Merauke (ujung Papua). Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti yang telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross position (posisi silang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi juga keaneragaman kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu, Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dan bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan (BPS RI,2011) .
Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah. Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
2.      Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
3.      Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4.      Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan.
-       Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak.
-       Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali.
d.      Kondisi Perkekonomian di Indonesia
Kinerja perekonomian pada triwulan III-2012 meningkat 3,21% dibandingkan triwulan sebelumnya (II-2012), yang berarti lebih besar dibandingkan peningkatan pada triwulan II-2012 terhadap triwulan I-2012 sebesar 2,80%. Komponen PMTB tumbuh sebesar 2,94%.  diikuti Konsumsi Masyarakat sebesar 2,71%.Sedangkan komponen pengeluaran yang mengalami penurunan adalah Pengeluaran Pemerintah (-0,07%), Ekspor (-0,21%) serta Impor (-8,36%). Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2011, laju pertumbuhan komponen pengeluaran PMTB mencapai 10,02% dan komponen konsumsi masyarakat mencapai 5,68% (Kementerian Sekretariat Negara, 2013)
Dari sisi Kementerian Sekretariat Negara RI, (2013) juga menjelaskana lapangan usaha, seluruh sektor perekonomian Indonesia pada triwulan III-2012 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq). Pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor Pertanian (6,15%), sektor Pengangkutan dan Transportasi (4,20%), sektor Industri (3,99%), dan sektor Konstruksi (3,79%). Sedangkan jika dibandingkan dengan periode triwulan yang sama tahun 2011, maka terdapat 5 sektor yang memiliki pertumbuhan melebihi angka pertumbuhan PDB (6,17%), terutama sektor-sektor yang padat modal, seperti: sector Pengangkutan dan Komunikasi (10,48%), sektor Konstruksi (7,98%), sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan (7,41%), sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (6,91%). Sedangkan sektor yang berpotensi padat karya yang dapat tumbuh di atas pertumbuhan PDB hanyalah sektor Industri (6,36%). Di sisi lain sektor Pertambangan yang padat karya menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan minus (-0.09%) akibat dampak dari penurunan permintaan global.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1     Kesimpulan
Pengelompokkan negara-negara di dunia atas negara maju dan berkembang berdasarkan pada parameter yang dikemukakan beberapa sumber. Di antaranya, De Blij mengemukakan tujuh patokan, yaitu: Pendapatan nasional perkapita (Gross National Product/GNP), Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja, Produktifitas per-tenaga kerja, Pengunaan energi per-orang Fasilitas transportasi dan komunikasi per orang, Pengunaan metal yang telah diolah, dan ukuran-ukuran lainnya: tingkat melek hurup penduduk, tingkat penggunaan kalori perorang, prosentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun jumlah tabungan perkapita.
Amerika Serikat dan Kanada merupakan contoh negara maju di Benua Amerika Utara.  Inggeris dan Jerman merupakan contoh negara maju di Benua Eropa. Negara Republik Rakyat Cina (RRC) merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia Timur.Brasil merupakan negara berkembang di Benua Amerika Selatan, Nigeria adalah salah satu negara berkembang di Afrika, dan Indonesia adalah satu contoh Negara berkembang di Asia Tenggara.

4.2     Saran
Untuk menghasilkan sebuah makalah yang bagus maka diperlukan ketelitian dan pemahaman dalam menyusunnya. Selain itu, diperlukan juga referensi yang akurat sehingga apa yang akan ditulis dalam isi makalah tersebut dapt dicapai dengan baik.
  

DAFTAR PUSTAKA

Bintarto, R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

BPS RI. 2011. Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk Indonesia Tahun 2011.

Bryson, J. 1999. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Kementerian Sekretariat Negara RI. 2013. Kajian Kebijakan Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2013.

Susilawati, 2002. Regional Negara Maju dan Negara Berkembang. Pendamping Materi Geografi Untuk SMP/MTS Kelas VIII Semester 1. Klaten: Prestasi Agung Pratama.

Todaro P , Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi (edisi ke-5, cetakan 1&2), Jakarta: Bumi Aksara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar