PERBEDAAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA-NEGARA MAJU
OLEH :
ALUDIN AL AYUBI, S.Pi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Suatu negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang
berbeda-beda. Ada yang masih bergantung pada negara lain, ada yang sebatas
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan ada yang telah mampu memberi bantuan
kepada negara lain. Perbedaan kondisi tersebut menyebabkan terjadinya
pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kondisi sosial ekonominya (Todaro
dan Michael 2000).
Salah satu
masalah sangat penting yang dihadapi negara-negara berkembang dewasa ini adalah
pertumbuhan dan konsentrasi penduduk di kota-kota besar yang pesat. Pada tahun
1950 jumlah penduduk perkotaan di 34 negara sedang berkembang baru 275 juta
(atau 38%) dari 724 juta total penduduk perkotaan di seluruh dunia. Pada tahun
2001 penduduk perkotaan di seluruh dunia meningkat menjadi 3 miliar jiwa, dan
di negara sedang berkembang dua per tiga di antaranya tinggal di kota-kota
metropolitan. Bahkan diperkirakan jumlah penduduk perkotaan di negara-negara
yang sedang berkembang akan meningkat menjadi 4,1 miliar atau 80% dari seluruh
penduduk perkotaan di dunia. Hal ini selain disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk alami (natural growth) yang pesat juga karena terjadi urbanisasi
(migration growth). Pada saat yang sama keadaan ini tidak diikuti dengan
kecepatan pertumbuhan industrialisasi yang sebanding .(
Bintarto,
1989).
Berbeda dengan
negara yang sudah maju di mana urbanisasi terjadi sebagai akibat dari
pergeseran struktur mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian di pedesaan
ke sektor jasa di kota melalui sektor industri manufaktur. Urbanisasi di
negara-negara berkembang terjadi karena tekanan perubahan yang dahsyat yang terjadi
di pedesaan dan mendorong pergeseran akupansi dari sektor pertanian langsung
menuju kesektor jasa di daerah perkotaan tanpa melalui fase perkembangan
industri manufaktur (Bryson,
1999).
Sebagai akibat di
negara berkembang kecepatan urbanisasi lebih tinggi dibanding ekspansi industri
manufaktur. Selain itu karakteristik penduduk desa yang datang ke kota adalah
tingkat pendidikan, keterampilan serta kemampuan sosioekonominya terbatas,
sehingga urbanisasi yang terjadi mempengaruhi perkembangan kondisi kota yang cenderung
mengalami penurunan kualitas hidup. Dengan demikian maka dengan menulis makalah
mengenai perbedaan Negara Maju dan Negara Berkembang dianggap penting untuk
mencapai kesetimbangan tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Globalisasi
ekonomi yang memberikan peluang untuk pasar bebas telah memperluas jangkauan
kegiatan ekonomi tidak saja antar daerah dalam satu negara saja, melainkan juga
antar negara. Globalisasi tidak hanya memperluas jejaring arus barang, jasa,
modal tetapi juga arus tenaga kerja yang kemudian mendorong urbanisasi menjadi
mega urbanisasi. Di kota-kota besar di dunia mega urbanisasi, meliputi
perpindahan penduduk baik dari desa ke kota, dari pinggiran kota ke kota lain,
dari desa suatu pulau ke kota di pulau lain dan bahkan dari suatu desa suatu
negara ke kota di negara lain. Mega urbanisasi tidak saja berupa tenaga kerja
yang pindah kerja dari negara berkembang ke negara maju (sebagai tenaga kasar)
saja, melainkan juga terjadi perpindahan tenaga kerja dari negara maju ke
negara berkembang (sebagai tenaga ahli/teknisi atau sebagai konsultan).
Pada umumnya
negara berkembang, karena faktor sosial, ekonomi dan politik sulit
mengendalikan meningkatnya arus urbanisasi. Sementara itu, penduduk pendatang
yang sebagian besar adalah golongan serba terbatas dalam kemampuan ekonomi,
keterampilan dan pendidikannya, memaksakan diri untuk tinggal di kota dengan
kondisi apa adanya.
Berdasarkan
uraian permasalah diatas maka pertanyaan yang muncul sebagai rumusan masalah
dalam makalah ini adalah faktor-faktor apakah yang memicu terjadinya perbedaan keadaan
ekonomi dan perkembangan penduduk antara Negara-negara berkembang dan Negara-negara
maju di muka bumi ini?
1.3
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat menambah
wawasan serta pengetahuan mahasiswa mengenai faktor-faktor
yang memicu perbedaan antara Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju di
muka bumi ini. Sedangkan manfaat dari makalah ini adalah
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami factor-faktor penyebab perbedaan
antara Negara-negara berkembang dan Negara-negara maju di muka bumi ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Negara Maju dan Negara Berkembang
Negara maju adalah
negara-negara industri yang sudah mampu/ berhasil dalam berbagai bidang. Corak
dari negara-negara ini adalah negara dengan corak ekonomi pasar. Suatu
negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut
belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara
yang mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan,
sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang
bersifat fisik ataupun nonfisik maka negara tersebut dapat disebut negara maju.
Sedangkan negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara
modern. Di dalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan
yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial
dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya (Susilawati, 2002).
2.2
Parameter
Negara Maju dan Negara Berkembang
Pengelompokkan
negara-negara di dunia atas dua kelompok yaitu negara maju dan Negara berkembang,
didasarkan atas beberapa kriteria. Salah seorang tokoh yang mengemukakan kriteria
di dalam pengelompokkan negara-negara di dunia saat ini adalah De Blij dalam Meredith dan Robyn. 2010. Beliau
mengatakan bahwa, terdapat tujuh parameter sebagai patokan umum di dalam
mengelompokkan negara-negara sebagai negara maju atau berkembang. Ketujuh
indikator tersebut adalah:
1. Pendapatan
Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP)
GNP sebagai patokan yaitu dengan
cara membagi antara jumlah keseluruhan pendatan negara pertahun dengan jumlah seluruh
penduduk negara tersebut. Apabila hasil baginya lebih dari 10.000 dolar Amerika
Serikat (U.S $ 10.000), maka Negara tersebut dapat dikelompokkan sebagai negara
maju. Sedangkan apabila kurang dari 80 dolar Amerika Serikat (U.S $ 80), maka
dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
2. Struktur
mata pencaharian dari angkatan kerja.
Jika prosentase angkata kerja pada
sektor yang memproduksi bahan makanan pokok lebih besar, maka negara tersebut
dikelompokkan sebagai negara sedang berkembang. Sedangkan apabila prosentase
angkata kerja pada sektor jasa lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan
sebagai negara maju.
3. Produktifitas
per-tenaga kerja.
Prouktivitas tenaga perkerja
ditentukan dengan cara keseluruhan produksi selama satu tahun dibagi dengan
jumlah seluruh angkatan kerja. Apabila produktivitas perangkatan kerja tinggi maka
tergolong negara maju, demikian sebaliknya.
4. Pengunaan
energi per-orang.
Jika tingkat penggunaan tenaga
listrik dan bentuk energi lainnya nya tinggi, maka tingkat perkembangan
nasionalnya tinggi (negara maju). Namun demikian, indikator ini tidak bersifat
mutlak karena bergantung pada kondisi iklim negara yang bersangkutan.
5. Fasilitas
transportasi dan komunikasi
Parameter ini ditentukan dengan
cara mengetahui indeks perkapita dari pengukuran jalan kereta api, jalan raya,
hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebaginya. Jika indeksnya makin
tinggi, maka makin tinggi pula tingkat perkembangan nasional negara tersebut.
6. Pengunaan
metal yang telah diolah.
Hal ini ditentukan oleh jumlah
bahan-bahan metal seperti : besi, baja, tembaga, alumunium dan logam lainnya
yang digunakan penduduk selama setahun tertentu. Semakin banyak jumlah yang
digunakan, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional Negara tersebut.
7. Penduduk
melek huruf, tingkat penggunaan kalori perorang, prosentase pendapatan keluarga
yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun jumlah tabungan perkapita.
2.3
Ciri-Ciri
Negara Maju dan Negara Berkembang
Menurut Daldjoeni
(1982) mengatakan bahwa cirri-ciri Negara-negara maju dan Negara-negara
berkembang adalah sebagai berikut :
a.
Negara
Maju
Negara-negara maju di dunia umumnya
menempati Benua Amerika (Utara), Australia, dan Eropa (Barat). Di era
globalisasi ini, negara-negara maju selalu menjaga stabilitas politiknya serta
aspek perluasan pasar dalam hal produk-produk industrinya. Di Negara maju
selain tetap berusaha meningkatkan dominasi ekonominya juga tetap meratakan kesenjangan
taraf hidup bagi warganya. Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju
apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§ Pendapatan per kapita penduduk tinggi.
§ Keadaan kuantitas dan kulitas makanan baik
§ Tingkat pendidikan yang baik
§ Penduduknya lebih banyak bekerja pada sektor industri daripada pertanian
§ Rata-rata usia hidupnya lebih baik dan persentasi buta hurufnya lebih
rendah
§ Ekonomi ekspornya tidak bergantung pada produk primer.
§ Jumlah penduduk relatif rendah dengan tingkat kelahiran yang rendah.
§ Berorientasi pada perdagangan dalam dan luar negeri
§ Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi bergerak cepat
§ Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan
§ Memiliki taraf kehidupan yan lebih tinggi
§ Modal negara melebihi kebutuhan
b. Negara Berkembang
Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara berkembang apabila memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
§ Memiliki berbagai
masalah kependudukan
Berbagai
tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks di
negara-negara berkembang, antara lain:
-
Laju
pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;
-
Persebaran
penduduk tidak merata;
-
Tingginya
angka beban tanggungan;
-
Kualitas
penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk
juga rendah.
-
Angka
kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta
-
Rendahnya
pendapatan perkapita.
§ Produktivitas
Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal
ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang berlatar
belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan
alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian
besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
§ Sumber
Daya Alam Belum dapat dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan
kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya,
negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi
sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya
dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk
mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang
mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
§ Ketergantungan
terhadap Negara Maju
Negara
berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, namun
terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung
tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari
negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan yang
sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-negara donor tersebut pemberikan
pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara
yang dibantunya.
§ Keterbatasan
Fasilitas Umum
Kemampuan
pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang mampu
disediakan oleh pemerintah.
§ Tingkat
Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia
Relatif Rendah
Tingkat
partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah.
Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan
kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum
yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi,
nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga
belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang
kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi
manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.
§ Tingkat
Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang
secara umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana
pendidikan baik formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai
sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh penduduk di negara tersebut.
Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
§ Tingkat
Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor
pertanian yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan
serta penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan
penduduk tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di
sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki
penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan
perkapita juga rendah.
§ Tingkat
Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah
juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara
berkembang belum memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana
dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di
negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka
kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Negara Maju
Susilawati
(2002) mengemukakakn bahwa contoh Negara-negara yang dalam cakupannya tergolong
dalam kategori negar-negara maju adalah :
1. Amerika Serikat dan Kanada
a. Letak
dan Luas
Amerika
Serikat dan Kanada berada di kawasan Benua Amerika Utara. Secara astronomis Amerika
Serikat terletak pada 25º LU – 49º LU dan 66º BB – 125º BB. Sedangkan Kanada terletak
pada 49 LU – 85 LU dan 55º BB – 140º BB. Berdasarkan letak astronomisnya
tersebut, maka terdapat dua iklim yakni iklim subtropis dan iklim kutub. Luas
keseluruhan wilayah Amerika Serikat yaitu ± 9.372.610 Km², sedangkan Kanada adalah
9.705.065 Km².
Amerika
Serikat merupakan negara federal yang terdiri dari 50 negara bagian. 48 negara bagian
terletak di daratan Amerika utara dan 2 negara bagian lainnya berada di Kep.
Hawaii (Samudera Pasifik) dan Alaska di sebelah utara Kanada. Demikian juga
Kanada merupakan negara federal yang terdiri atas 10 propinsi dan 2 teritori
federal.
b. Keadaan
Fisik Wilayah
-
Bentang Alam
Wilayah
Amerika Serikat dan Kanada terbentang luas mulai dari Laut Artik di kutub Utara
hingga batas utara dari negara Meksiko di Selatan. Berdasarkan reliefnya, arah
Barat – Timur kedua negara tersebut terdiri atas tujuh jenis bentang alam,
yaitu:
§ Dataran
Rendah
§ Pegunungan
Pantai (Pegunungan Rocky)
§ Dataran
Tinggi Antar Montana
§ Pegunungan
Rocky
§ Dataran
Tengah yang terdiri dari :
-
The Great Plains (berbukit/
bergelombang)
-
The Interior Plains (dataran rendah
luas)
-
Artic Coastal Plain (dataran rendah di
kawasan laut Artik)
-
Canadian Shield (dataran massa batuan
beku tua)
-
Gulf Atlantic Coastal Plain (dataran
rendah di kawasan Teluk Meksiko).
§ Pegunungan
Aleghany/Apalachia (pantai timur)
§ Dataran
Rendah Pantai Timur
Bentang alam tersebut merupakan
potensi alam untuk dikembangkan hingga berdaya guna bagi kesejahteraan
penduduknya. Massa batuan beku tua hasil kikisan gletser di masa lalu, muncul
di sebagian besar tampilan bentang alam Kanada. Danau-danau besar (The Great
Lakes) merupakan hasil glasiasi, yaitu danau: Superior, Michigan, Huron,
Ontario, dan Erie. Saat ini, kelima danau tersebut telah terhubungkan dengan
Lautan Atlantik oleh Sungai St. Lawrence.
Pantai timur dan barat merupakan
dataran yang relatif sempit. Pantai Atlantik umumnya memiliki pantai turun dan
banyak terdapat muara sungai berestuaria, sehinga dapat dilayari hingga jauh ke
pedalaman. Pantai timur ini potensial untuk dikembangkan menjadi pelabuhan. Pegunungan
Apalachia kaya akan mineral batu bara yang bernilai ekonomi tinggi.
Dataran rendah tengah (The
Central Lowland) dibentuk oleh sungai-sungai besar, yaitu: Sungai
Ohio, S.Mississippi, dan S.Missouri. Wilayah ini tanahnya subur dan
pengairannya baik, sehingga menjadi jantung pertanian Amerika Utara. Dataran
bergelombang (The Great Plains) memiliki tanah yang subur dan menjadi
kawasan pertanian. Pegunungan Rocky (Rocky Mountains) merupakan inti
dari Benua Amerika Utara yang membujur dari utara ke selatan dengan ketinggi
mencapai 5000 meter dpl. Keberadaan pegunungan Rocky berpengaruh terhadap
iklim.
Region Basin dan
Range merupakan serangkaian plato dan pegunungan blok yang memisahkan
antara Pegunungan Rocky dengan pantai barat. Region Basin dan range ini merupakan
kawasan beriklim arid (kering), di antaranya: Danau Garam Besar (Great Salt
Lake) dan Central Valley California. Kondisi tersebut sebagai akibat dari
rangkaian pegunungan seperti: Siera Nevada, Cascade, California, Oregon,
Washington hingga wilayah Kanada bagian barat sebagai barier iklim.
-
Kondisi Iklim
Kanada
dan Amerika Serikat memiliki beragam tipe iklim, karena pengaruh letak lintang
dan kondisi alam (bentang alam). Secara keseluruhan, Amerika Serikat dan Kanada
memiliki sembilan dari sebelas tipe iklim utama di dunia. Kesembilan tipe iklim
di Amerika Serikat dan kanada tersebut adalah:
-
Iklim kutub yang didominasi oleh hutan
tundra. Iklim ini terdapat di bagian utara yang tidak dihuni oleh penduduk.
-
Iklim subartik terdapat di Alaska dan
sebagian besar Kanada.
-
Iklim Subartik yang didominasi hutan
konifera dengan penduduknya jarang, kecuali di daerah pertambangan, perburuan
dan di daerah-daerah dimana dimungkinkan kegiatan ekonomi ekstraktif.
-
Iklim laut pantai Barat membujur dari
40º LU – 60º LU. Di wilayah ini terdapat pemukiman yang relatif padat terutama
di wilayah perbatasan bagian selatan Kanada. Keuntungan dari iklim ini adalah
summer yang sejuk, dan winter yang tidak terlalu dingin dan cukup curah hujan.
-
Iklim mediteran terdapat di sebagaian
wilayah California memiliki. Wilayah ini berpenduduk padat.
-
Iklim gurun dan stepa terdapat di bagian
barat yang bergunung-gunung. Beberapa wilayah terkering di dunia adalah gurun
pedalaman California, Nevada, Arizona, dan New Mexiko. Di Kanada suhu yang
lebih dingin mengurangi perluasan region gurun dan stepa.
-
Iklim humid kontinental terdapat di
bagian timur Amerika Serikat dan Kanada.
-
Iklim subtropik terdapat di wilayah
tenggara Amerika Serikat dengan ciri musim winter relatif hangat.
-
Iklim savana dengan musim summer panas
dan basah, musim winter hangat dan kering. Iklim ini terdapat di ujung selatan
Florida dan kepulauan Key, sehingga mendorong berkembangnya daerah wisata musim
dingin di wilayah ini.
c. Sumberdaya
Alam dan Pemanfaatannya
1.
Dataran Rendah Tengah (Cenral Lowland)
Dataran
Rendah Tengah, terutama kawasan-kawasan seperti Great Plains, Central Valley California
dan dataran pantai, merupakan daerah pertanian paling baik di dunia. Sekalipun
lahan diperbatasan Great Plains agak kering, tetapi lahannya subur dan cocok
untuk penanaman bijibijian, dengan bantuan pengairan yang baik, sehingga
produktivitasnya tinggi. Amerika Serikat dan Kanada, menjadikan negara
pensuplay bahan makanan utama di dunia, di anatranya: gandum, jagung dan
kedelai.
2.
Sumber Mineral
Sumber
mineral di benua Amerika Utara tersedia melimpah dan tersebar hampir merata di semua
kawasan. Amerika Serikat dan Kanada ini memiliki deposit minyak dan gas bumi
serta batubara yang sangat kaya. Gas alam terdapat di Texas, Lousiana dan
Alberta. Meskipun kedua negara ini memiliki deposit mineral yang kaya, namun
untuk memenuhi kebutuhan minyak bumi masih tergantung kepada impor.
Sumber
mineral lainnya adalah mineral metalik. AS dan Kanada juga memiliki persediaan meneral
metalik utama yaitu biji besi. Deposit biji besi terdapat di sekitar
Danau-danau Besar (Great Lakes)
dan di wilayah Quebec-Labrador Kanada. Mineral metalik lainnya adalah: tembaga,
timah hitam, seng, nikel, emas, dan perak. Timah putih dan bauksit tidak ada
sehingga AS mengimpor 97% dari kebutuhan bauksitnya (biji bahan alumunium).
Kedua negara ini merupakan produsen mineral non metalik terutam sulfur, fosfat,
dan potasium (bahan dasar pembuatan pupuk) serta keduanya merupakan produsen
penting uranium. Pada tahun 1985 Kanada tercatat sebagai produsen tunggal
terbesar di dunia.
d. Penduduk
1.
Kondisi Demografi
Berdasarkan
jumlah penduduknya, Amerika Serikat merupakan negara ketiga terbanyak
penduduknya, setelah Cina dan India. Kepadatan penduduk Amerika Seikat adalah
78 orang/mil², sedangkan Kanada adalah 8 orang/mil². Melihat angka tersebut,
sesungguhnya baik AS maupun Kanada masih memiliki tingkat kepadatan penduduk
yang relatif kecil. Penduduk Amerika umumnya merupakan kaum pendatang atau
imigran dari berbagai negara di dunia terutama Eropa, sedangkan penduduk aslinya
merupakan minoritas.
2.
Suku bangsa/etnis
Secara
umum terdapat empat kelompok etnis, yaitu: Indian, Inggeris, Kulit hitam, dan
Asia. Orang Indian merupakan penduduk asli dan sekarang membentuk minoritas
jumlahnya sekitar satu juta jiwa. Orang Inggeris merupakan kaum imigran sejak
abad ke 19 adalah penduduk mayoritas, berpendidikan tinggi, dan menguasai
bidang politik. Penduduk berkulit hitam yang awalnya merupakan imigran para
budak. Orang Asia yang pertama kali datang tahun 1849 ke California.
Secara
rinci, penduduk berdasarkan etnik dapat dikelompokkan sebagai berikut :
-
Orang kulit putih (merupakan penduduk
mayoritas yaitu 80%)
-
Orang kulit hitam (merupakan pendatang
dari Afrika)
-
Orang-orang Asia (keturunan Cina,
Jepang, India, Vietnam)
-
Orang Indian (penduduk asli yang saat
ini menjadi minoritas)
-
Orang Eskimo (memiliki asal keturunan
yang dekat dengan Indian yang menempati Alaska atau kawasan Artik)
-
Orang campuran, yaitu Mullat, Mestis dan
Zambo
Jumlah orang Indian semakin
berkurang karena beberapa faktor, di antaranya: eksploitasi dan kolonisasi kaum
imigran Eropa, peperangan, wabah penyakit, dan politik. Orang Indian tidak memperoleh
hak pribadi, perbedaan dalam adopsi teknologi, konflik budaya dan konflik
politik, sehingga orang Indian terdesak ke wilayah yang kurang baik, bahkan
ditempatkan pada kawasan reservasi (reservation).
Secara umum, kondisi orang Indian adalah taraf kesejahteraanya rendah, buta huruf,
pendapatan hanya seperempat pendapatan rata-rata penduduk Amerika Serikat, angka
harapan hidupnya 54 tahun (angka harapan hidup Amerika Serikat 74 tahun).
Orang Spanyol merupakan kaum
imigran Eropa pertama datang ke Florida, New Meksiko dan Texas. Sedangkan di
Kanada pendatang pertama adalah orang Perancis tahun 1608 untuk berburu atau
mendapatkan bulu furs. Kaum imigran pertama terkonsentrasi di sepanjang
sungai St. Lawrence yang merupakan jalur lalu lintas utama.
Benua Amerika bagi kaum imigran
merupakan dunia baru (New World) untuk kepentingan agama dan ekonomi,
terutama mendapatkan lahan baru (ekspansi) akibat revolusi industri dan konflik
politik di Eropa. Sejak abad 19, Amerika menjadi melting pot, karena mulai berdatangan kum imigran dari Eropa dan
Afrika (budak untuk tenaga kerja di perkebunan tembakau dan pertanian padi).
Selanjutnya kaum migran dari
berbagai negara Eropa maupun benua lainnya berbaur budaya sehingga
terintegrasi. Mereka mengadopsi bahasa Inggris sebagai bahasa utama, dana gaya berpakaian,
nilai-nilai individualisme, persaingan dan materialistisnya mendominasi semua penduduk.
Namun demikian keompok-kelompok etnis yang memiliki ciri budaya tersendiri masih ada.
e. Perekonomian
1.
Pertanian
Bidang
pertanian di AS dan Kanada sangat maju karena ditunjang oleh faktor: teknologi,
kondisi lingkungan, modal, dan pasar yang luas. Kombinasi keempat faktor
tersebut melahirkan produktivitas pertanian tinggi. Hasil pertanian utama AS
dan Kanada antara lain : gandum, jagung, kapas, tembakau, kedelai, daging,
susu, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Pertanian di Amerika merupakan
pertanian skala besar, rata-rata petani mengolah lahan seluas 182 ha (di AS)
dan 186 ha (Kanada). Namun demikian, jumlah petani atau tenaga kerja dibidang
pertanian cenderung menurun. Pada tahun 1930-an tercatat 25% penduduk, menjadi
3% pada tahun 1980-an, dan sekarang ini hanya mencapai 2% penduduk, sementara
di Kanada mencapai 5% penduduk orang yang bekerja di bidang pertanian.
2.
Perindustrian
Hampir
seperlima tenaga kerja AS dan Kanada bergerak di bidang manufaktur. Manufakturing
menyumbang sepertiga dari pendapatan nasional kedua negara ini. Industri utama (penyerap
tenaga kerja terbanyak) adalah peralatan listrik, transportasi, peralatan non
elektrik, bahan makanan dan produk-produk yang berhubungan dengan makanan serta
produk metal olahan. Industri penting lainnya adalah mobil, pesawat terbang,
pabrik baja, mesin, produk kimia, pesawat telekomunikasi. Industri teknologi
tingi seperti: roket, satelit, dan pesawat ruang angkasa.
2. Inggris
(United Kingdom)
Inggris
atau England merupakan salah satu kerajaan bagian dari serikat kerajaan (United Kingdom) bersama kerajaan
bagian lainnya yaitu Wales dan Scotlandia yang wilayahnya berada di
pulau Britania, serta Ulster yang
wilayahnya menempati bagian Utara pulau Eire (Irlandia Utara). Sementara itu
bagian selatan pulau Eire secara politik merupakan wilayah Republik Irlandia.
Dengan demikian United Kingdom dimaksudkan pada serikat kerajaan yang terdiri
dari England, Wales, Scotlandia dan Ulster. Secara keseluruhan negara atau
wilayah ini sering pula disebut Britania
Raya (Great Britain).
Namun demikian dalam kepentingan kendali persatuan perserikatan kerajaan,
Inggris atau England memiliki kewenangan.
a. Letak
dan Luas
Letak
astronomis Inggris berada diantara 50º LU – 60º LU dan 8 BBº – 2º BT. Secara
geografis terletak di sebelah barat daratan Eropa. Secara geografis, posisi Inggeris letaknya
strategis karena berada di jalur transportasi dan perdagangan antara Eropa dan
benua Amerika. Luas wilayah keranaan Inggris ± 244.820 Km².
b. Keadaan Fisik Wilayah
-
Bentang alam
Wilayah
Inggris adalah kepulauan dengan dua pulau utama yaitu pulau Britania dan pulau Eire.
Pulau-pulau lainnya adalah: Kep. Orkney, Kep. Hebrides Luar, dan Kep. Shetland.
Wilayah Inggris dengan daratan Eropa dipisahkan oleh selat Dover, selat Ingris
dan Laut Utara. Dengan demikian, secara geologis kepulauan Inggris merupakan
pulau kontinental.
Secara
umum, bentang alam Inggeris terdiri atas dua jenis, yaitu: dataran rendah (lowland)
dan dataran tinggi (higland). Dataran rendah terdapat di pulau Britania
yang berseberangan dengan dataran rendah Eropa bagian Utara, sedangkan dataran
rendah di Pulau Eire yaitu dataran rendah Irlandia Tengah.
Dataran
rendah di Pulau Britania meliputi: dataran rendah Scotish, dataran rendah
Inggris Tengah, daerah Yorkshire, dan daerah Anglia Timur. Pada wilayah dataran
rendah berkembang permukiman padat dan pertanian. Dataran tinggi merupakan
pegunungan tua yang meliputi daerah: Scotlandia, Wales, England bagian utara
(Pulau Britania) dan Irlandia Utara (Pulau Eire). Dataran tinggi bervariasi dengan
lembah dan dataran rendah pantai yang merupakan daerah subur. Pegunungan utama adalah
Penine.
Perbedaan
relief (relatif landai) dan jarak dengan pantai relatif dekat, maka aliran
sungai di wilayah ini adalah pendek dengan arus kurang deras. Misalnya: Sungai
Thames yang merupakan sungai utama mengalir membelah kota London, sungai Dee,
sungai Severn, sungai Wye, sungai Trent, sungai teifi, dan sungai Towi.
Bentang
alam di Inggris dapat pula dikelompokkan kedalam tiga wilayah, yaitu: bagian selatan,
tengah, dan utara. Inggris bagian selatan dibatasi oleh Sungai Thames dan
lembah Sungai Severn (Utara), serta sungai Exe (Barat). Inggris bagian tengah
merupakan daratan sejauh sungai Trent, termasuk jajaran selatan pegunungan
Pennine. Wilayah Inggris bagian tengah ini menjadi pusat industri karena
didukung oleh tersedianya batu bara dan sumber air. Sedangkan Inggeris bagian
utara membentang mulai dari laut Irlandia hinga pulau Man, di mana terdapat
Pegunungan Cumbrian dengan puncaknya caffel
Pike (978 m dpl). Wilayah bagian utara ini memiliki banyak
danau di antaranya: Danau Derwentwater, Danau Winermere, dan Danau Buttermere.
-
Kondisi Iklim
Berdasarkan
letak lintang dan bentang alam (kepulauan) yang berada di lepas pantai barat
daratan Eropa, maka kondisi iklim dipengaruhi oleh laut dan arus laut panas (Gulf Stream) yang berasal dari
equator (Samudera Atlantik). Secara umum, wilayah Inggeris memiliki Iklim Laut
Pantai Barat dengan ciri:
1.
Pengaruh laut dominan
2.
Musim winter berawan tebaldan berkabut
serta waktu siang lebih pendek
3.
Musim summer sejuk dan cerah serta waktu
siang relatif panjang; dan (4) hujan sepanjang tahun. Seperti: London (164 hari
hujan/tahun), Scotland dan Shetland (260 hari hujan/tahun).
c. Penduduk
Secara
umum, kondisi kependudukan di Inggeris apabila dibandingkan
antara jumlah penduduk dengan luas wilayah, maka akan diperoleh angka kepadatan
penduduk sebesar 241 orang/km². Angka tersebut termasuk tinggi sehingga
Inggeris termasuk salah satu negara terpadat penduduknya.
Penduduk
urban atau penduduk yang tinggal di kota pun sangat tinggi yaitu mencapai 90%.
Mengingat banyaknya arus imigran atau penduduk yang masuk ke Inggris, maka
akhirnya Pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan pembatasan imigran, yaitu
dengan menetapkan undang-undang pembatasan jumlah penduduk masuk ke Inggris.
Secara etnik penduduk Inggris homogen (94% ras kaukasoid) dan agama yang dianut
sebagian besar adalah protestan, lainnya adalah Katolik, serta agama lainnya
dengan prosentasi amat kecil.
d. Perekonomian
Perkembangan
perekonomian di Inggris mulai sejak revolusi industri, terutama pada sektor: industri,
pertambangan, pertanian, peternakan, perikanan.
-
Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
Perekonomian
pada sektor pertanian dilakukan secara intensif yang didukung dengan mekanisasi.
Hasil pertanian meliputi: gandum, padi-padian, buah-buahan, gula dan
sayursayuran. Namun demikian, produktivitas pertanian mengalami hambatan akibat
pesatnya industrialisasi yang menggunakan lahan pertanian. Untuk memenuhi
kebutuhan gandum, Inggris mengimport dari Australia sebagai salah satu negara
Australia sebagai negara bekas jajahannya.
Peternakan
pun dilakukan secara intensifikasi. Jenis yang dikembangkan antara lain ternak:
sapi, domba, babi, dan unggas. Namun demikian, pada tahun 1996 hinga tahun
2001, usaha peternakan di Inggris mengalami masalah akibat penyakit sapi gila (mad cow) dan penyakit kuku dan mulu.
Perikanan
mengalami kemajuan terutama perikanan laut. Inggeris memiliki armada perikanan
yang besar dan maju. Pelabuhan ikan terdapat di beberapa tempat, di antaranya: Grimsby,
Great Yarnmouth, Kingstone Upon Hull, dan Aberdeen.
-
Pertambangan, Industri, dan Pariwisata
Pertambangan
di Inggris didukung oleh tersedianya batubara, sehingga menjadi Negara penghasil
batubara terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia. Inggeris sebagai Negara
pengekspor batu bara terbesar di Eropa.
Daerah
penghasil batubara antara lain: Wales bagian Selatan, Skotlandia (Hanarkshire, Pegunungan
Pennine), Pegunungan Cambrian, dan Staford. Akibat eksploitasi besar-besaran, persediaan
batubara di Inggris mengalami penurunan, sehingga sumber energi negara ini
mulai berorientasi minyak dan gas bumi di Scotlandia dan Laut Utara dengan
pusat penyulingan di Aberdeen, Grangemoth, dan Dundee.
Hasil
tambang lainnya adalah biji besi, timah hitam, tembaga yang dihasilkan di pegunungan
Pennine, Pegunungan Cambrian, dan Midlands, sedangkan seng dan mangan di Pegunungan
Pennine dan Cambrian. Sektor industri didukung oleh sektor pertambangan
terutama batubara. Jenis industri penting dan merupakan produk ekspor Inggris
di antaranya: baja, kapal laut, mobil, kereta api, tekstil, pesawat terbang,
alat pertanian, dan barang elektronik.
Terdapat
tujuh pusat industri penting di Inggris, antara lain:
1.
London dan Oxford sebagai pusat industri
pesawat terbang, mesin mobil, dan galangan kapal
2.
Birmingham sebagai pusat industri berat,
seperti: mesin mobil, kereta api, pesawat terbang, mesin tekstil, dan
mesin-mesin pertanian
3.
Newcastel sebagai pusat industri
galangan kapal Glasgow, pusat industry tekstil, lokomotif, galangan kapal, dan
baja
4.
Leicester, pusat industri tekstil
5.
Belfast, pusat industri galangan kapal
6.
Midelsbrough, Shefield, Swansea,
Northampton,dan Newport sebagai pusat industri baja.
Perkembangan pariwisata
didukung oleh obyek wisata yang khas dan beragam yang sangat menarik, terutama kebudayaan
seperti: istana dan kastil-kastil tua dintaranya Buckinghham, bangunan-bangunan
dengan arsitektur gaya kuno, seni patung, seni musik dan seni rupa. Selain itu,
dukungan kebijakan dan permodalan serta pengelolaan yang profesional.
3. Jerman
a. Letak
dan Luas
Secara
astronomis Jerman terletak di antara 47º LU – 55º LU dan 6º BT – 15º BT. Sedangkan
secara geografis berbatasan dengan: sebelah utara adalah Laut Utara dan Laut
Baltik, sebelah Timur adalah Polandia dan Republik Ceko, sebelah selatan adalah
Swiss dan Austria, dan sebelah Baratnya adalah Belanda, Belgia, Luxemburg dan
Perancis.
Berdasarkan
letak geografisnya, Jerman memiliki garis pantai yang pendek dan membeku pada
musim winter. Namun demikian, negara ini memiliki pelabuhan alam yang baik, sungai
dapat dilayari kapal sampai ke pelabuhan tersebut, termasuk ke pelabuhan
Rotterdam di Negara Belanda. Luas wilayah keseluruhan mencapai 356.910 km².
b.
Keadaan Fisik Wilayah
-
Bentang Alam
Secara
fisiografis, wilayah Jerman dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: dataran
rendah, dataran tinggi, dan pegunungan Alpen. Dataran rendah terdapat di
wilayah Jerman bagian utara yang merupakan bagian dari Dataran Rendah di Eropa.
Wilayah dataran rendah membentang mulai dari kawasan pantai Laut Baltik, Lembah
Ruhr, dan Rheinland hingga ke perbatasan Polandia. Wilayah ini memiliki ciri: tanah
berpasir, tanah liat, dan tanah loss. Wilayah ini meliputi Seleswig,
Neidersachen, hingga Mechlenburg. Di dataran Ruhr mengalir Sungai Rhein, dan
Sungai Elbe. Di mana terletak kota-kota besar, yaitu: Bonn, Berlin, Bremen, dan
Hamburg.
Dataran
Tinggi dan plato yang diselingi lembah terdapat di bagian tengah, diapit oleh Dataran
Rendah di bagian Utara dan pegunungan Alpin di bagian selatan. Wilayah ini merupakan
pegunungan tua yang sudah tererosi, seperti pegunungan: Scwarzwald, Odenwald, Vogelsberg,
Eif, dan Rhon serta plato Batu Tulis. Wilayah dataran tinggi meliputi:
Nurthrine Westvalen, Hessen, Thuringen, dan Sachen. Dataran tinggi ini
merupakan penghasil batu bara. Pegunungan Alpen terdapat di bagian selatan yang
meliput pegunungan: Harz, Yura, Ardenes, dan Thuringen. Puncak tertinggi adalah
gunung Feldberg (1.493 m dpl.) dan Zugspitze (2.963 m dpl.).
-
Iklim
Wilayah
negara Jerman memiliki Iklim Kontinen Basah dengan ciri: musim winter dingin, musim
summer hangat, rata-rata curah hujan tahunan relatif rendah, curah hujan
tertinggi pada musim summer.
c. Penduduk
Jumlah
penduduk jika dibandingkan dengan luas wilayah Negara Jerman, maka angka kepadatan penduduknya sebesar 230
jiwa/Km², termasuk padat bukan. Secara
etnik, penduduk Jerman relatif homogen yaitu ras Kaukasoid. Secara khusus dapat
dibedakan berdasarkan subras, yaitu: subras Nordik umumnya menempati wilayah
bagian utara dan subras Mediteran berada di bagian selatan. Penduduk yang
berada di bagian selatan, mayoritas beragama Kristen Protestan, sedangkan di
bagian utara beragama Katolik. Penduduk yang beragama Islam dan Yahudi
jumlahnya sangat kecil.
d. Perekonomian
Perekonomian
Negara Jerman meliputi: pertanian, pertambangan, perindustrian, dan pariwisata.
-
Pertambangan dan Perindustrian
Hasil
tambang yang penting adalah batu bara, besi, minyak bumi, mangan, dan timah
hitam. Daerah pertambangan batu bara adalah: Ruhr, sungai Saar, dan daerah
Aachen, sedangkan timah hitam di pegunungan Harz dan Eifel. Namun demikian,
Jerman masih mengimpor besi dari Swedia, Spanyol, dan Aljazair.
Perindustrian
ditunjang oleh sektor pertambangan terutama batu bara dan minyak bumi sebagai
bahan energi, sehingga mampu menyumbang 98 % dari pendapatan negara. Umumnya perindustrian
terdapat di daerah tambang batu bara yaitu Ruhr dan di sepanjang lembah sungai Rhein.
Industri paling besar di Jerman adalah industri besi baja. Beberapa kota besar
sebagai pusat perindustrian antara lain:
-
Krupp pusat industri mobil, lokomotif,
dan mesin-mesin.
-
Assen pusat industri mesin-mesin alat
pertanian
-
Solingen pusat industri pisau dan
gunting
-
Wuppertal pusat industri tekstil
-
Hanover pusat pabrik gula dari bahan
bit; (6) Chemuitz pusat industri tekstil dan logam
-
Leipzig pusat industri alat optic.
-
Berlin Timur pusat industri kimia,
konfeksi, dan barang-barang elektronik.
-
Pertanian, peternakan dan Kehutanan
Luas
lahan pertanian, peternakan, dan kehutanan meliputi 85% dari luas wilayah negara
ini. Daerah pertanian meliputi: dataran rendah lembah sungai Rhein dan Sungai
Salpater, wilayah dataran tinggi yang ditamami anggur dan hop (bahan baku bir).
Pertanian di Bavaria menggunakan teknologi horsch (penanaman tanpa
mengunakan alat bajak), cara tanam menggunakan mesin penabur benih yang ramah
lingkungan, dan pengolahan tanpa mengerosi laisan tanah humus.
Produktivitas
peternakan masih rendah sehingga belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Untuk
itu, Jerman menjadi negara pengimpor daging, susu, keju, dan mentega. Kehutanan
dikembangkan terutama untuk menutupi lahan-lahan pegunungan di Jerman bagian
utara yang gersang. Luas hutan mencapai 27% dari seluruh wilayah negara ini.
3.2
Negara
Berkembang
Susilawati
(2002) juga mengemukakakn bahwa, contoh Negara-negara yang dalam cakupannya
tergolong dalam kategori negar-negara berkembang adalah ::
1. Cina
Nama
resmi negara Cina adalah Republik Rakyat Cina. Bersama India merupakan Negara berkembang
yang memiliki penduduk terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan negara-negara
berkembang lainnya, sesungguhnya saat ini Cina sudah relatif lebih maju baik
dibidang perindustrian, perdagangan maupun sektor lainnya.
Sepanjang
sejarahnya Cina mengalami beberapa perubahan. Perubahan terbesar adalah ketika
terjadi revolusi komunis. Masyarakat Cina pra komunisme diperintah oleh raja
dan terakhir adalah dinasti Qing yang turun tahta pada 1911. Selanjutnya
terjadi kekacauan selama 40 tahun. Akhirnya komunis berusaha untuk
mengembangkan pemerintahan baru di timur setelah berhasil mengendalikan
kekuasaan dari kaum nasionalis di Taiwan.
a. Letak
dan Luas
Secara
astronomis wilayah Cina terletak diantara 18º LU – 54ºLU dan 73º BT – 135º BT.
Secara geografis terletak dibagian timur Benua Asia menghadap ke samudera
Pasifik. Luas wilayah Cina mencapai ± 9.596.961 km², sehingga menempati urutan
terluas keempat di dunia, setelah Rusia, Kanada dan Amerika Serikat.
b.
Keadaan Fisik Daerah
-
Bentang Alam
Cina memiliki wilayah yang luas, namun demikian
sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan, perbukitan dan plato, sedangkan
dataran rendah sekitar 12% dari luas wilayah negara ini. Pegunungan dan sungai
yang memanjang arah barat – timur membagi Cina menjadi tiga wilayah geografis,
yaitu: bagian barat terdapat datran tinggi Tibet, sebelah utara terdapat wilayah
Sinkiang – Mongolia, dan sebelah timur membentang sampai Samudera Pasifik. Dataran
tinggi Tibet dan wilayah Sinkiang – Mongolia, kedua wilayah ini sebagian besar merupakan
pegunungan tinggi dan gurun pasir seperti gurun Gobi di Mongolia, dan plato berumput
subur. Sedangkan wilayah Timur merupakan lahan pertanian yang subur dan pusat industri.
Tiga sungai besar, yaitu: Sungai Yangtze atau Chang Kiang (5.520 km), Sungai
Hwang Ho (sungai kuning), dan Sungai Si Kiang mengalir melalui wilayah ini. Secara
rinci, bentang alam RRC terdiri atas empat wilayah utama yaitu : lembah sungai besar
dan dataran tinggi Manchuria, Plato dan Pegunungan Tinggi Tibet, cekungan Gurun
Sinkiang, dan Stepa Plato Mongolia.
-
Iklim
Bentangan alam
dan letak lintang mempengaruhi kondisi iklim di wilayah RRC, sehingga Cina
memiliki iklim yang beragam. Secara umum, cina beriklim subtropis kontinental
dengan ciri: pada musim dingin udara kering dan dingin berhembus dari arah
plato barat laut, pada musim panas udara yang basah dan hangat berhembus dari
arah tenggara ke pedalaman daratan, musim dingin berlangsung lebih lama dari
pada musim panas, pada musim panas sering terjadi angin Taifun dengan hujan
lebat.
c.
Penduduk
Berdasarkan
jumlah penduduk, Cina memiliki penduduk terbanyak kedua setelah India.
Persebaran penduduk tidak merata, 95% penduduk cina berada di wilayah pantai
Timur Cina, hanya 5% penduduk yang menenmapti wilayah bagian utara dan barat. Apabila
jumlah penduduk tersebut dibandingkan dengan luas wilayah negara Cina, maka Wilayah
pantai timur memiliki kepadatan penduduk mencapai 1000 jiwa/km², wilayah barat
dan utara hanya 12 jiwa/km², sedangkan daerah Tibet hanya 1 orang/km².
Mayoritas penduduk tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian pada sektor
pertanian.
Etnik Cina
relatif homogen, namun demikian secara spesifik dapat dibagi menjadi etnik Han (93%)
dan etnik lainnya, yaitu: Tibet, Kazakh, Mongol, dan Uighur. Sebagian besar
penduduk Cina mengaut agama Kong Hu Cu, Budha dan Tao. Di provinsi Xiang
terdapat suku Uighur yang menganut agama Islam.
d.
Perekonomian
Perekonomian di
negara Cina meliputi: pertanian, pertambangan, perindustrian, dan perdagangan.
-
Pertanian
Hasil terpenting
dari sektor pertanian antara lain: beras, gandum, kapas, dan ubi. Gandum dihasilkan
dari wilayah Mongolia, Manchuria, dan Yangtze. Sedangkan padi dihasilkan dari wilayah
Szechwan, Yangtze, dan Cina Barat Laut.
-
Pertambangan, Industri dan Perdagangan
Pertambangan
menghasilkan batu bara, biji besi, Mangan, Timah, Merkuri (air raksa), timah
hitam, seng, dan minyak bumi. Sungai Yangtze, Fooshin, Kailan, Huainan, Jixi,
Hegang dan Datong merupakan daerah tambang batu bara. Sedangkan daerah
pertambangan minyak adalah: Jongaria, lembah Tsaidam, Karidor Gansu, lembah
Szecwan, dan Tacheng.
Sektor industri
menghasilkan: tekstil, semen, pupuk, alat-alat pertanian, lokomotif, kapal, dan
mobil. Wilayah pantai timur merupakan kawasan industri yang meliputi: Kota
Shanghai, Beijing, Tianjin, dan Shen Yang. Cina merupakan salah satu negara
industri besi baja terbesar di dunia. Perdagangan di Cina dilakukan melalui
impor yaitu barang-barang seperti mesin, logam, kapas, dan biji-bijian.
Sedangkan barang ekspor utamanya antara lain tekstil, kendaraan bermotor, teh,
buah-buahan, sayuran dan minyak bumi. Negara mitra dagang terdekat Cina diantaranya
adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Singapura.
2.
Brazil
Brasil merupakan
salah satu negara berkembang yang berada di Benua Amerika Selatan (Amerika
Latin). Brasil merupakan negara kerajaan yang merdeka pada tanggal 7 September
1822 dari Portugis. Pada tanggal 15 November 1889, Kerajaan Brasil berubah
menjadi Republik Serikat dan sekaligus menandai bebasnya perbudakan di negara
ini.
a.
Letak dan Luas
Secara astronomis
Brasil terletak di antara 5°16' LU – 33° 45' LS dan antara 46°45' BB – 74° 03'
BB. Luas wilayahnya mencapai ± 8.511.970 km², sehngga menempatkan negara ini
sebagai negara terluas di Amerika Selatan dan terluas ke lima di dunia setelah
Rusia Kanada, Cina dan Amerika Serikat.
b. Keadaan
Fisik Wilayah
-
Bentang Alam
Brasil
terbentang dari utara garis khatulistiwa sampai ke wilayah Garis Balik Selatan
dan dari Samudera Atlatik ke barat sampai di kaki pegunungan Andes. Sungai
Amazon dengan anak-anak sungainya mengalir melalui dataran tingi dan sebagian
besar dataran tinggi tengah ke samudera Atlantik di ujung paling utara Brasil.
Salah satu sungai yang seluruhnya berada di wilayah Brasil adalah sungai Sao
Fransisco, sehingga sungai ini disebut sebagai sungai kesatuan nasional, dan
sungai ini memiliki arti penting bagi jalur pelayaran dan subagai sumber
energi. Meskipun Brasil memiliki bentangan alam berbukit dan bergunung-gunung,
tetapi tidak terdapat pegunungan yang tinggi.
Secara fisikal,
bentang alam negara Brasil dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu :
-
Hutan Tropis yang lebat disebut Selva,
terdapat di daerah Sungai Amazon (Ledok atau Basin Amazon). Wilayah ini luasnya
mencapai setengah dari luas seluruh wilayah Brasil.
-
Dataran Tinggi Brasil, terdiri atas
batuan kristalin tua yang banyak mengadung mineral.
-
Dataran Tinggi bagian Selatan (Dataran
Tinggi Guyana). Wilayah ini pada bagian pantainya merupakan konsentrasi penduduk
dan terdapat kota-kota besar.
-
Dataran rendah yang sangat sempit di
sepanjang pantai kawasan samudera Atlantik.
-
Daerah selatan yang merupakan daerah
yang cocok sebagai usaha pertanian dan peternakan.
-
Iklim
Berdasarkan
letak lintangnya, Brasil memiliki dua jenis iklim, yaitu: iklim tropis dan
iklim subtropis. Iklim tropis meliputi sebagai besar wilayah negara ini
terutama di daerah Amazon, sedangkan iklim subtropis terdapat di
wilayah bagian selatan. Musim panas
berlangsung pada bulan November sampai bulan Maret, sedangkan musim dingin
berlangsung dari bulai Mei hingga September.
c. Penduduk
Apabila Anda
bandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah Brasil, maka angka kepadatan
penduduk sebesar 20 jiwa per km². Persebaran
penduduk tidak merata sehingga kepadatan penduduk pun tidak sama untuk seluruh
wilayah. Penduduk terkonsentrasi di kota-kota besar di sepanjang pantai
Atlantik sehingga kota-kota besar
tersebut memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Kota tersebut
dianataranya adalah: Rio de Janeiro, Sao Paulo, Recife, Salvador, dan Belo
Horizonte.
Untuk
mengimbangi perkembangan wilayah pantai timur (Atlantik) tersebut, maka di wilayah
bagian tengah dibangun kota besar yaitu Brasilia City, sebagai ibu kota negara
Brasiul sejak 21 April 1960. Letak kota ini berada di tengah-tengah negara
bagian Goias yang merupakan dataran tinggi atau plato yang hampir tidak ada
penduduknya. Kota ini berkembang pesat dan saat ini berpenduduk sekitar 1,3
juta jiwa. Ibu kota negara Brasil telah mengalami tiga kali perubahan. Ibu Kota
yang pertama adalah Bahia, kemudian Rio de Janeiro, dan terakhir adalah
Brasilia City.
Saat ini
sebagian besar penduduk menganut agama Katolik (93 %), dan bahasa resmi yang digunakan
adalah bahasa Portugis. Sedangkan berdasarkan etniknya secara umum penduduk Brasil
dapat dibedakan menjadi empat kelompok etnik yaitu :
-
Penduduk kulit putih (Mayoritas
keturunan Portugis);
-
Orang Kulit Hitam/negro;
-
Penduduk asli (Indian suku Tupinamba);
-
Penduduk campuran (Mestis, Mullat dan
Zambo)
Orang Brasil suka menyelenggarakan perayaan dan
pestival, terutama perayaan yang menyakut keagamaan. Bentuk musik yang terkenal
di Brasil adalah musik Samba, yang mengungkapkan jiwa dan semangat orang Brasil
secara puitis. Orang Brasil pun gemar berolah raga, dan jenis olah raga yang
paling populer adalah sepak bola.
d.
Perekonomian
Sektor perekonomian penting negara
Brasil adalah pertanian, kehutanan, peternakan, pertambangan, dan
perindustrian.
-
Pertanian, kehutanan, dan peternakan
Brasil sedang
mengalami perubahan dari negara pertanian menuju industri. Namun demikian
pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian negara. Sebagian besar penduduknya
masih bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan. Brasil sebagai Negara penghasil
kopi utama dunia, terutama dari daerah Sao Paulo dan daerah sekitarnya. Wilayah
bagian utara sekitar Lembah Amazon merupakan daerah penghasil karet. Bahia penghasil
utama tembakau. Wilayah bagian timur dan tengah merupakan daerah penghasil
kapas. Sedangkan pantai sebelah selatan Salsavador merupakan daerah penghasil
kakao, karena iklimnya cocok untuk tanaman ini.
Daerah
perkebunan berpusat di beberapa wilayah, yaitu: Pernambuco dan Recife sebagai pusat
perkebunan kapas; Sao Prancisco sebagai pusat perkebuna tembakau dan cokelat;
Victoria sebagai pusat perkebuna (cokelat); dan Santos dan Sao Paulo sebagai
pusat perkebuna (kopi). Hasil pertanian lainnya adalah kelapa, tembakau, gula,
padi dan jagung. Sektor kehutanan ditunjang oleh faktor kondisi flora yang
beragam, mulai dari pohon raksasa hutan tropis, tumbuhan paku, sampai perdu
kering berduri. Lebih dari separuh wilayah Brasil tertutup oleh hutan
belantara, terutama hutan Amazon menghasilkan kayu berkualitas tinggi.
Pelabuhan Bolem di muara sungai Amazon merupakan tempat mengekspor hasil hutan.
Brasil merupakan negara pengekspor hasil pertanian dan kehutanan, di antaranya:
kayu Brasil, gula, kakao, karet, kapas, kopi dan tembakau.
Pada sektor
peternakan, Brasil merupakan salah satu negara dengan produk terbesar ternak di
dunia. Jenis hewan ternak yang diusahakan antara lain: lembu, kambing, kuda dan
unggas. Peternakan sapi dipusatkan di Dataran Tinggi Brasil yaitu di Cuyuba.
-
Pertambangan dan perindustrian
Usaha
pertambangan didukung oleh tersedianya sumber mineral besi, sumber lainnya
adalah: kristal kuarsa, minyak bumi, mangan, titanium, bijih krom, bauksit
serta berbagai batu mulia, tetapi deposit batu bara kurang. Pertambangan bijih
besi terdapat di sekitar Belo Horizonte, kemudian ke Rio de Janeiro. Di dekat
kota ini didirikan pabrik peleburan bijih besi dan pabrik baja.
Pertambangan
mangan terdapat di Amapa, sebelah utara lembah Amazon. Industri terbesar Brasil
adalah pengolahan baja, pemintalan kapas dan pengolahan bahan makanan.
Perindustrian di negara ini mengalami hambatan karena sumber mineral batu bara kurang.
Kota Sao Paulo dan Rio de Janeiro merupakan pusat industri Brasil.
Perindustrian yang dikembangkan adalah: besi baja, mobil, kulit, bahan kimia,
perkapalan, bahan makanan, tekstil, dan mesin-mesin.
3.
Nigeria
Nigeria adalah
salah satu negara berkembang di Benua Afrika yang sering diwarnai dengan terjadinya
konflik antar etnis. Awalnya negara ini merupakan koloni Inggris, merdeka pada bulan
Oktober 1960. Pada tahun 1967 terjadi perang saudara yang mengakibatkan
kehancuran negara ini. Baru pada tahun 1970 negara ini bangkit kembali yang
didukung oleh kekayaan dari sumber alamnya utamanya yaitu minyak bumi. Negara
ini berbentuk Republik federal yang terdiri dari 19 negara bagian yang
masing-masing dikepalai oleh seorang gubernur militer. Ibukota negara adalah
Abuja sebagai pengganti ibukota lama (pertama) yaitu Lagos.
a.
Letak dan Luas
Wilayah Nigeria membentang
mulai dari ujung timur Teluk Guinea sampai ke perbatasan dengan Republik Niger
di sebelah utaranya. Garis pantainya terbentang kira-kira sepanjang 800 km dari
Benin hingga Kamerun. Kedua teluk besar di Nigeria yaitu Teluk Benin dan Teluk
Bonny merupakan bagian dari teluk Guinea. Secara astronomis negara ini terletak
diantara 5° LU – 14° LS dan 4° BT – 16BT. Luas wilayahnya mencapai ± 924.630
km².
b. Keadaan
Fisik Wilayah
-
Bentang Alam
Secara umum,
bentang alam Nigeria tertutup rawa dan hutan. Rawa dan hutan bakau terdapat di
sepanjang pantai dan sungai di daerah pedalaman sampai sejauh 100 km. Belantara
tropis membentang dari selatan ke utara dengan sedikit diselingi lahan-lahan
terbuka pertanian yang tidak luas.
Secara khusus,
bentang alam negara ini dapat dibedakan menjadi dua wilayah utama, yaitu: daerah
Ledok Sungai Niger dan dataran tinggi. Wilayah Ledok Sungai Niger terdapat di cekungan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Niger. Sungai Niger merupakan salah satu sungai terpanjang
di benua Afrika (4.180 km), setelah sungai Nil yang melintas di sepanjang sisi
timur benua Afrika. Sungai Niger bermuara di Teluk Guinea, dan memiliki
beberapa anak sungai yang mengalir dari arah barat dan timur Nigeria.
Sungai-sungai tersebut antara lain: Benue dan Gongola. Pada bagian muara sungai
Niger membentuk delta dan subur. Wilayah Dataran Tinggi di bagian selatan
didominasi oleh oleh vegetasi sabana yaitu padang rumput yang diselingi semak
belukar, sedangkan di bagian utara ditumbuhi padang rumput semi arid.
Dataran tinggi
meliputi dua kawasan, yaitu dataran tinggi Jos dan dataran tinggi Adamwa. Dataran
tinggi Jos terletak di bagian tengah dengan rata-rata ketinggian 1200 m dpl.
Pada dataran tinggi Jos mengalir beberapa sungai yang bermuara ke danau Chad.
Dataran tinggi Adamwa terletak di bagian timur yang ketingiannya mencapai 1500
m dpl. Pada dataran tinggi Adamwa ini terdapat gunung Vogel (2.042 m dpl.)
sebagai puncak tertingi di Nigeria. Pada dataran tinggi terutama di sebelah
selatan didominasi
-
Iklim
Berdasarkan letak
lintangnya, Nigeria memiliki iklim tropis dengan ciri: suhu rata-rata tinggi
sepanjang tahun. Daerah hutan belantara tropis di daerah selatan, memiliki
musim panas yang panas dan lembab antara bulan April – Oktober, sedangkan di
daerah sabana bagian utara lebih kering. Pada musim dingin yang berlangsung
dari bulan November sampai Maret, angin kering dan panas yang berasal dari
gurun Sahara di sebelah utara bertiup ke arah selatan kewilayah Nigeria dan
membawa endapan pasir dan debu halus. Angin ini disebut Harmattan.
c. Penduduk
Berdasarkan
jumlahnya, maka negara ini termasuk negara berpenduduk terbesar di Afrika dan menempati
urutan ke 9 di dunia setelah China, India, AS, Indonesia, Brasil, Pakistan, Bangladesh
dan Rusia. Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayahnya,
maka angka kepadatan penduduk Negara Nigeria sebesar 121 jiwa/ km².
Sebagain besar
penduduk terkonsentrasi wilayah selatan negara ini, di mana terdapat kotakota besar,
antara lain: Lagos, Benin, Ibadan, Ogbomosho, Kaduna, dan Port Hacourt. Nigeria
terletak pada titik temu arus migrasi transkontinental dari berbagai arah, hal
ini menyebabkan adanya perbedaan etnis atau suku bangsa dan budaya yang beragam
dan mencolok. Setiap suku bangsa memiliki bahasa dan tradisi serta adat
istiadat yang berbeda-beda.
Nigeria memiliki
sekitar 200 etnis. Suku Hausa, Yoruba, Ibo, dan Fulani merupakan kelompok etnik
yang jumlahnya besar. Sedangkan kelompok etnik yang jumlahnya relative sedikit,
antara lain: Kanuri, Edo, Ijaw, Nuve, Bura, Ibibio, Tiv, Nupe. Mereka
terkonsentrasi di wilayah bagian tengah. Sedangkan suku Yoruba tinggal
dikawasan barat-barat daya, suku Ibo tinggal di wilayah timur, suku Fulani dan
Hausa tinggal di kawasan utara.
Penduduk Nigeria
sebagian besar adalah berkulit hitam. Masuknya orang arab ke lembah Chad
menyebabkan terjadinya percampuran ras. Di wilayah selatan, seperti: Calabar,
Warri, dan Abonnema juga terjadi percampuran ras, karena di wilayah ini cukup
banyak dan telah lama para pedagang yang bermukim baik dari Eropa maupun Timur
Tengah. Bahasa resmi yang digunakan penduduk Nigeria adalah bahasa Inggris.
Sedangkan agama yang dianut sebagian besar adalah Islam, kristen, dan animisme.
d.
Perekonomian
Perekonomian
Nigeria meliputi: pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan dan
industri. Sektor pertanian dan pertambangan merupakan tulang punggung
perekonomian negara ini.
-
Pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Bidang pertanian
meliputi pertanian cokelat, kelapa sawit, kapas, dan karet. Hasil pertanian tersebut
merupakan ekspor utama setelah minyak mentah. Kapas banyak diusahakan di daerah
utara yang bertanah pasir dan beriklim agak kering. Perkebunan kelapa banyak
diusahakan di daerah selatan dan menghasilkan minyak palem untuk membuat sabun,
minyak goreng dan pelumas.
Luas hutan di
Nigeria meliputi 40 % dari wilayah secara keseluruhan. Produksi hutan cenderung
menurun karena terjadinya perusakan hutan yang digunakan untuk lahan-lahan pertanian.
Sektor perikanan belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehinga masih
harus mengimpor dari luar negeri. Daerah kawasan perikanan utama diusahakan di
Danau Chad dan daerah pantai. Untuk meningkatkan hasil perikanan didatangkan
kapal penangkap ikan bermotor dari luar negeri.
-
Pertambangan dan perindustrian
Pertambangan di
negara ini ditunjang oleh sumber daya mineral yang melimpah, di antaranya:
minyak bumi, gas alam, timah, bijih besi, dan batu bara. Pada tahun 1950-an ditemukan
minyak bumi di daerah Port Harcourt. Dewasa ini Nigeria merupakan produsen minyak
bumi terbesar ke enam di dunia dan menjadi anggota OPEC. Minyak mentahnya yang bermutu
tinggi merupakan satu-sataunya sumber pendapatan paling besar negara ini dan
ekspor minyak mentah telah menjadikan negara ini negara kaya di Afrika.
Daerah
eksploitasi minyak bumi antara lain terdapat di kota: Calabar, Oweri, dan
Benin. Produksi minyak terpenting berasal dari kawasan delta sungai Niger. Batu
bara diusahakan di bagian utara, sekitar kota Enugu, dan negara bagian Anambra.
Bijih besi di Itakpe. Timah di Kolumbit. Uranium di kawasan negara-negara
bagian utara dan timur, khususnya di Negara bagian Kwara.
Hasil tambang
lainnya adalah batu pualam dan batu kapur. Sektor industri banyak menyerap
tenaga kerja (sekitar 18 %). Hasil-hasil utama sektor ini antara lain: minuman,
bahan-bahan kimia, obat-obatan, dan tekstil. Industri berat saat ini mulai dikembangkan.
Perdagangan luar negeri Nigeria berkembang pesat, hampir 95 % devisa merupakan
hasil ekspor minyak bumi. Ngeria juga mengekspor hasil-hasil pertanian seperti cokelat,
dan karet. Sedangkan barang-barang yang diimpor antara lain: mesin, elektronik,
tekstil, bahan baku kimia, dan obat-obatan. Mitra dagangnya adalah AS, Ingris,
Jerman, Perancis dan Belanda.
4.
Indonesia
a.
Letak
dan Luas Wilayah
Berdasarkan
letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU - 11° LS dan antara 95°
BT - 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh
Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau
Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling
barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah
Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT. Letak
geografis Indonesia diapit dua benua dan berada di antara dua samudra
berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Wilayah
Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai Negara Kepualauan atau
Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke
yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas
daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 (Sandy
dan Made, 1985)
b.
Kedaan
Fisik Wilayah
Menurut Sandy
dan Made (1985) bahwa, keadaan fisik wilayah Indonesia dicirikan sebagai
berikut:
-
Bentang alam
Indonesia
memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat
besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Pengaruh suhu udara terhadap
habitat tumbuhan di Indonesia telah dikenal dengan klasifikasi Junghuhn, seorang
ahli botani asal Jerman yang membagi jenis tumbuhan berdasarkan ketinggian
tempat.
Persebaran
fauna di Indonesia berkaitan dengan sejarah geologis Kepulauan Indonesia. Menurut
Alfred Russel Wallace, terdapat perbedaan sebaran binatang di Indonesia.
Klasifikasi persebaran fauna di Indonesia dikenal dengan sebutan kralsifikasi
garis wallace. Menurut klasifikasi ini Indonesia memiliki dua sebaran hewan,
yaitu: di bagian barat merupakan daerah dengan jenis hewan berasal dari Benua
Asia dan bagian timur adalah daerah dengan jenis hewan dari Benua Australia.
-
Persebaran
Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia
Persebaran jenis tanah di Indonesia
meliputi :
-
Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak
terdapat di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis
yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri
berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan
lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis
tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian
dan perkebunan.
-
Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering
disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh
air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang
daerah aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur
hara yang sama. Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah
induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan) karena kondisi
keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.
-
Tanah Laterit. Tanah ini biasanya
berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara
sehingga tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang
hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi).
Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan
penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan menanami kembali
supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai bahan
baku industri gerabah (keramik).
-
Tanah Litosol. Tanah ini sering juga
disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang
sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah.
Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian yang
produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang
rumput.
-
Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu
tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air
sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya
menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.
-
Selain keterangan dan peta di atas,
masih banyak lagi jenis tanah yang tersebar di Indonesia, seperti: Tanah mergel
yang tersebar di daerah dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa
Tenggara; Tanah Terasora tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan
Papua; dan sebagainya.
c.
Kondisi Penduduk Indonesia
Menurut para
ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang
dan terbesar di dunia. Ini terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan
yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar
dari Sabang (ujung Sumatera Utara) sampai Merauke (ujung Papua). Keanekaragaman
suku-bangsa ini tentunya seperti yang telah disebutkan di awal pembahasan ini,
bahwa Indonesia terletak di cross position (posisi silang). Bukan saja
suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi juga keaneragaman
kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu, Budha, Kristen (Katolik dan
Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan bangsa
kita, ada bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dan bahasa-bahasa daerah
yang menjadi identitas kesukuan (BPS RI,2011) .
Sebagai daerah
lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah
terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah. Seperti
persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kelompok
ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan
ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah
Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
2. Kelompok
ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi
di Kepulauan Andaman.
3. Kelompok
ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera
Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano,
dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4. Kelompok
ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan.
- Ras
Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak.
- Ras
Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali.
d.
Kondisi
Perkekonomian di Indonesia
Kinerja
perekonomian pada triwulan III-2012 meningkat 3,21% dibandingkan triwulan sebelumnya
(II-2012), yang berarti lebih besar dibandingkan peningkatan pada triwulan
II-2012 terhadap triwulan I-2012 sebesar 2,80%. Komponen PMTB tumbuh sebesar
2,94%. diikuti Konsumsi Masyarakat
sebesar 2,71%.Sedangkan komponen pengeluaran yang mengalami penurunan adalah
Pengeluaran Pemerintah (-0,07%), Ekspor (-0,21%) serta Impor (-8,36%). Apabila
dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2011, laju pertumbuhan komponen
pengeluaran PMTB mencapai 10,02% dan komponen konsumsi masyarakat mencapai
5,68% (Kementerian Sekretariat Negara, 2013)
Dari sisi Kementerian
Sekretariat Negara RI, (2013) juga menjelaskana lapangan usaha, seluruh sektor
perekonomian Indonesia pada triwulan III-2012 mengalami peningkatan
dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq). Pertumbuhan terbesar terjadi pada
sektor Pertanian (6,15%), sektor Pengangkutan dan Transportasi (4,20%), sektor
Industri (3,99%), dan sektor Konstruksi (3,79%). Sedangkan jika dibandingkan
dengan periode triwulan yang sama tahun 2011, maka terdapat 5 sektor yang
memiliki pertumbuhan melebihi angka pertumbuhan PDB (6,17%), terutama
sektor-sektor yang padat modal, seperti: sector Pengangkutan dan Komunikasi
(10,48%), sektor Konstruksi (7,98%), sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa
Perusahaan (7,41%), sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (6,91%). Sedangkan
sektor yang berpotensi padat karya yang dapat tumbuh di atas pertumbuhan PDB hanyalah
sektor Industri (6,36%). Di sisi lain sektor Pertambangan yang padat karya
menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan minus (-0.09%) akibat
dampak dari penurunan permintaan global.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Pengelompokkan
negara-negara di dunia atas negara maju dan berkembang berdasarkan pada
parameter yang dikemukakan beberapa sumber. Di antaranya, De Blij mengemukakan
tujuh patokan, yaitu: Pendapatan nasional perkapita (Gross National
Product/GNP), Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja, Produktifitas
per-tenaga kerja, Pengunaan energi per-orang Fasilitas transportasi dan
komunikasi per orang, Pengunaan metal yang telah diolah, dan ukuran-ukuran
lainnya: tingkat melek hurup penduduk, tingkat penggunaan kalori perorang,
prosentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan,
ataupun jumlah tabungan perkapita.
Amerika Serikat
dan Kanada merupakan contoh negara maju di Benua Amerika Utara. Inggeris dan Jerman merupakan contoh negara
maju di Benua Eropa. Negara Republik Rakyat Cina (RRC) merupakan salah satu
negara berkembang di kawasan Asia Timur.Brasil merupakan negara berkembang di
Benua Amerika Selatan, Nigeria adalah salah satu negara berkembang di Afrika,
dan Indonesia adalah satu contoh Negara berkembang di Asia Tenggara.
4.2
Saran
Untuk
menghasilkan sebuah makalah yang bagus maka diperlukan ketelitian dan pemahaman
dalam menyusunnya. Selain itu, diperlukan juga referensi yang akurat sehingga
apa yang akan ditulis dalam isi makalah tersebut dapt dicapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto,
R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
BPS RI. 2011. Kondisi Fisik Wilayah dan Penduduk
Indonesia Tahun 2011.
Bryson, J.
1999. Perencanaan Strategis Bagi
Organisasi Sosial, Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Kementerian Sekretariat Negara RI. 2013. Kajian
Kebijakan Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2013.
Susilawati, 2002. Regional Negara Maju dan Negara Berkembang.
Pendamping
Materi Geografi Untuk SMP/MTS Kelas VIII Semester 1.
Klaten: Prestasi Agung
Pratama.
Todaro P ,
Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi (edisi
ke-5, cetakan 1&2), Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar